Total Tayangan Halaman

Senin, 25 Januari 2010

” QUANTUM KEBAIKAN “

Oleh : Boy Hadi Kurniawan
Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan. QS Ath Thalaaq : 7
Ayat Al Qur’an di atas memberikan pelajaran bahwa Allah swt menyuruh kita untuk menafkahkan atau untuk bersedekah disaat kita sedang disempitkan rezkinya atau mengalami kesulitan hidup. Kenapa Allah menyuruh seperti itu? Karena ada sebuah keyakinan spiritual bahwa ketika kita membantu sesame manusia, maka Allah pun akan membantu kita, mengeluarkan kesulitan dan memberikan kelapangan pada kita sesudah mengalami kesempitan.
Apakah ini sebuah kenyataan? Ataukah hanya dogma agama saja yang tidak terbukti? Bagi kita yang yakin dan beriman pastilah kita percaya bahwa janji Allah itu benar. Cuma kita selama ini tidak mengamalkannya sehingga kita tidak merasakan bukti dari janji Allah tersebut.
Nabi Muhammad saw bersabda : Dan Allah senantiasa memberi pertolongan kepada hamba-Nya selama ia menolong saudaranya. HR Muslim. Hadist ini menjelaskan kepada kita bahwa jika menolong sesame manusia maka Allah pun akan menolong kita dari kesulitan dan permasalahan hidup yang kita alami.
Hal ini juga diperkuat oleh Ustad Yusuf Mansur Pimpinan Wisata hati, beliau mengatakan “Sedekah bisa mendatangkan ampunan Allah, menghapus dosa, dan menutup kesalahan dan keburukan. Sedekah bisa mendatangkan ridha Allah dan bisa mendatangkan kasih sayang dan bantuan Allah. Subahanallah, Inilah fadhilah sedekah bagi pelakunya

Pernyataan Ustad Yusuf Mansur ini menjelaskan bahwa ketika berbuat kebaikan pada orang lain, salah satunya dengan bersedekah atau memberi sebagian uang/harta kita pada mereka yang kesulitan dan membutuhkan bantuan, maka Allah mengampuni dosa kita, menutupi kesalahan dan mendatangkan bantuan dan kasih sayang Allah pada kita. Kita tahu Allah swt memiliki sifat Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, jika kita sebagai hamba-Nya mengamalkan sifat itu, dengan juga memiliki jiwa yang kasih dan sayang pada orang lain, berarti kita telah meniru dan mempelajari sifat-sifat Allah. Tentu saja ini mendatangkan kasih sayang Allah juga kepada kita.
Kenyataan dan perjuangan hidup kita membuktikan bahwa hidup ini kadang mengalami kemudahan, kadang mengalami kesulitan. Hidup ini seperti pasang-surut. Pepatah Minang mengumpamakan hidup seperti roda pedati, yang kadang berada diatas, kadang berada dibawah. Tidak ada manusia yang tidak mengalami permasalahan dalam hidupnya. Permasalahan ekonomi, masalah kesehatan, masalah keluarga, masalah pekerjaan, masalah kejiwaan, masalah jodoh, masalah hubungan dengan orang lain dan berbagai macam masalah lainnya.
Untuk menghadapi semua masalah itu, ternyata konsep spiritual menyatakan bahwa semua solusinya sudah tersedia. Apakah solusinya? Ada 2 solusi, yang pertama solusi normal, yaitu dengan berusaha dan bekerja untuk mengatasi masalah tersebut. Kedua, solusi spiritual yaitu dengan membantu orang lain, berbuat kebaikan pada orang lain, dan memberi sedekah kepada orang lain.
Ternyata konsep dan solusi ini sesuai dengan yang dikatakan pula oleh Rhonda Byrne dalam buku The Secret yang sangat laris dan terkenal itu. Dia mengatakan, jika anda ingin “menarik” kekayaan dan kebahagiaan dalam hidup anda jadilah orang yang suka memberi, karena member uang membuat anda mendapatkan uang. Inilah yang dikatakannya “ memberi adalah suatu tindakan yang penuh daya untuk mendatangkan lebih banyak uang kedalam hidup anda, karena ketika anda memberi, Anda berkata “saya punya banyak”. Tidak akan mengherankan bagi anda untuk mengetahui bahwa orang-orang terkaya didunia adalah dermawan terbesar. Mereka memberikan sejumlah besar uang, dan ketika mereka memberi, menuntut hokum tarik menarik. Semesta akan membuka dan mengalirkan sejumlah besar uang kembali ke mereka – dalam jumlah berlipat ganda.
Apa yang disampaikan oleh Rhonda Byrne memang betul. Kalau kita membaca riwayat hidup orang-orang kaya dan besar, seperti Soichiro Honda, Matsushita, Bill Gates, Warren Buffet dan lain-lainnya mereka ternyata adalah orang-orang yang sangat dermawan. Penulis pernah melihat tayangan disebuah stasiun televisi bagaimana Warren Buffet memberikan sumbangan terbesar dalam sejarah ke Yayasan Sosialnya Bill Gates, jumlahnya bukan lagi mencapai jutaan dollar, tapi sudah milyaran dollar. Matsushita juga demikian, diakhir hayatnya dia menyumbangkan 291 juta dollar kekayaan pribadinya dan 99 juta dollar kas perusahaannya untuk social. Bill gates mantan orang terkaya di dunia, menyumbangkan 40 persen dari keuntungannya. Bill gates bahkan memiliki sebuah yayasan untuk membantu para penderita Aids dan orang-orang miskin yang ada diseluruh dunia.
Ternyata kebaikan dan bantuan kepada orang lain tidak hanya mendatangkan kekayaan, tapi juga kemuliaan dan kehormatan bagi orang tersebut. Kita bisa belajar dari kisah hidup Muhammad Yunus dari Bangladesh yang meraih Hadian Nobel Perdamaian beberapa tahun yang lalu. Kenapa dia bisa meraihnya? Karena Muhammad Yunus, telah membantu jutaan orang miskin di negaranya berhasil keluar dari jeratan kemiskinannya, dengan member pinjaman modal kepada mereka. Niat awalnya hanya sekedar meminjamkan modal secara kecil-kecilan, dan tidak menuntut dikembalikan dengan bunga besar seperti para tengkulak, karena niat awalnya murni membantu dan terpanggil jiwanya melihat masyarakatnya banyak yang miskin. Tapi ternyata kegiatan ini menjadi skala besar, ketika semakin banyak orang miskin yang meminjam kepadanya. Muhammad Yunus mendirikan Grameen Bank yang artinya Bank untuk rakyat miskin. Sekarang omset dari grameen bank ini sudah mencapai jutaan dollar dan tersebar diseluruh daerah di Bangladesh dan member bantuan modal berusaha untuk jutaan orang miskin. Kenapa ini terjadi? Karena niat baiknya untuk membantu sesame
Kita juga bisa belajar dari sahabat Rasulullah yang juga pengusaha bahkan konglomerat di masanya yaitu Utsman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf. Utsman bin Affan terkenal sangat kaya, tapi juga sangat dermawan. Beliau pernah menginfakkan 1/3 hartanya untuk membantu kaum muslimin dan berjuang di jalan Allah. Namun kekayaan beliau tidak berkurang, justru semakin bertambah banyak. Beliau pernah membeli sebuah sumur berharga 10.000 dinar emas kepada orang Yahudi, yang dia infakkan untuk keperluan bersama kaum muslimin yang kesulitan air waktu itu.
Kebaikan yang kita berikan pada orang lain tidak mesti dalam bentuk materi. Tapi tergantung pada kesanggupan kita masing-masing. Bantuan dan kebaikan itu bisa berupa tenaga, bantuan pikiran, bantuan moril seperti mengunjungi saudara yang sedang sakit, ataupun memberi saran dan nasehat demi kebaikan orang lain.
Penulis juga pernah merasakan keajaiban kebaikan dan sedekah ini. Pada tahun yang lalu penulis pernah memberikan uang untuk qurban di Hari Raya idul adha yang digunakan untuk membeli hewan ternak yaitu sapi. Kemudian daging sapi yang disembelih itu dibagikan pada fakir miskin dan yang membutuhkan. Jumlah nya sebesar 800 ribu rupiah. Tapi pada tahun itu, penulis mendapatkan rahmat yang luar biasa, dimana proyek dan program pelatihan yang penulis adakan memperoleh keuntungan mencapai 45 juta rupiah.
Penulis juga pernah memberikan sumbangan 100 ribu rupiah untuk bantuan kemanusiaan rakyat Palestina, waktu itu penulis mengalami kesulitan ekonomi karena sudah beberapa lama tidak berjalannya program pelatihan. Tidak lama sesudah itu, penulis melakukan lobi untuk pelatihan di sebuah daerah. Alhamdulillah, lobinya berhasil, sehingga penulis mendapatkan keuntungan mencapai 20 juta rupiah. Sekali lagi inilah kedahsyatan sedekah.
Allah pernah mengatakan dalam sebuah ayat Al qur’an bahwa setiap kebaikan yang kita lakukan dengan ikhlas mendapat balasan sampai 700 kali lipat. Berikut ini bunyi ayat tersebut “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”. QS Al baqarah : 261
Beberapa bentuk kebaikan dan sedekah yang bisa kita lakukan untuk mendatangkan pertolongan Allah antara lain ; membayar infak/sedekah untuk orang miskin, membangun masjid/tempat ibadah, membangun sekolah/tempat pendidikan, memberi makan anak yatim, menjenguk orang sakit, berkunjung dan menghibur keluarga orang yang meninggal dunia, memberi beasiswa bagi siswa yang tidak mampu, ber qurban di hari raya idul adha, memberi duduk pada orang tua atau ibu-ibu yang membutuhkan ketika kita berada di dalam bus, bahkan tersenyum dan menyenangkan orang lain yang sedang susah pun bisa menjadi kebaikan dan berbagai macam kebaikan yang lain.
Apakah boleh bersedekah denga niat untuk mendapatkan bantuan dan pertolongan Allah, baik berupa rezki ataupun solusi dari permasalahan yang dihadapi? Tentu saja boleh, karena Allah telah mengatakan siapa yang berjalan di jalan Allah maka Allah akan memudahkan dan member kebahagiaan dunia dan akhirat baginya. Allah swt berkata pada “Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu” QS Ath Thalaaq : 2 -3.
Berbuat kebaikan dan memberi bantuan berupa sedekah atau infak kepada orang lain adalah satu bentuk ketaqwaan kepada Allah swt. Allah swt menyatakan bahwa Ia menjamin siapa yang bertaqwa kepada-Nya akan diberi-Nya jalan keluar dari masalah, bahkan diberi rezki dari jalan yang tidak disangka-sangka, dan dicukupkan kebutuhannya. Apa yang dimaksud dengan ketaqwaan. Orang yang bertaqwa adalah orang yang taat dalam beribadah menyembah-Nya, kemudian dibarengi rasa takut untuk berbuat hal-hal yang dilarang oleh-Nya. Sedekah dan kebaikan adalah salah satu perintah Allah kepada hamba-Nya.
Apa hubungan antara kesuksesan hidup dan kebaikan? Jelas sekali kesuksesan dan kebahagiaan hidup akan kita dapatkan ketika kita berbuat kebaikan. Sebuah pepatah klasik mengatakan :
Jika kau ingin bahagia satu jam tidurlah
Jika kau ingin bahagia satu hari pergilah memancing
Jika kau ingin bahagia satu bulan menikahlah lagi
Jika kau ingin bahagia setahun mintalah warisan
Tapi Jika kau kau ingin bahagia selama-lamanya cintai dan layanilah orang lain
Pepatah ini mengatakan, jika kita ingin berbahagia untuk selamanya, maka dengan cara mencinta dan melayani orang lain. Cinta dan pelayanan kepada orang lain akan menumbuhkan kebahagiaan dalam hati. Hati yang fitrah dan bersih pasti akan merasakan kebahagiaan ketika berbuat kebaikan pada orang lain.
Lalu bagaimana jika selama ini telah terlanjur menjadi orang yang pelit, kikir dan jarang berbuat kebaikan? Mungkin disebabkan oleh pemahaman dan keyakinan kita yang salah, menyatakan, jika kita ingin kaya maka jadilah orang hemat. Memang betul hemat pangkal kaya. Tapi itu dalam konteks tidak berbuat kemubaziran dan berlebihan serta menghamburkan harta untuk kemewahan. Namun dalam konteks berbuat kebaikan pada orang lain, kita tidak boleh menjadi orang yang hemat dalam artian pelit dan kikir. Sifat pelit dan kikir akan menumbuhkan kebencian dari orang lain kepada kita. Sifat pelit dan kikir juga membuat jiwa kita merasa gelisah dan tidak tenang. Kita selalu merasa ketakutan jika harta kita diambil atau diminta orang lain.
Bagaimana caranya kita berbuat kebaikan? Diantaranya adalah membantu anak yatim, orang-orang lemah dan miskin. Rasulullah pernah mengatakan dalam sebuah hadist “Kalian tidak akan ditolong dan diberi rezeki kecuali karena orang-orang lemah dan miskin diantara kalian”. HR Bukhari.
Sebagai seseorang yang spiritualis dan beriman kepada Allah, kita meyakini bahwa rezki yang kita dapatkan berasal dari Sang Maha Pemberi Rezki yaitu Allah swt. Bahkan binatang pun dijamin rezkinya oleh Allah. Allah swt berfirman dalam Surat Hud ayat 6 “Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata” (Lauh mahfuzh). Oleh karena itu, kita tidak boleh merasa khawatir akan rezki yang diberikan oleh Allah swt. Asalkan kita mau berusaha dan bekerja dan berbuat kebaikan pada orang lain. Nabi Saw pernah bersabda “ siapa yang berbuat kebaikan pada yang ada dibumi, maka yang ada dilangit akan erbuat kebaikan padanya”. Maka, tunggu apa lagi, mari berbuat kebaikan, bantu sesame, lalu tunggulah keajaiban akan datang pada hidup kita. Salam sukses sejati untuk anda.

Tidak ada komentar:

CONSISTENT TO SUCCESS

CONSISTENT TO SUCCESS