Total Tayangan Halaman

Senin, 25 Januari 2010

MY BIOGRAPHY : THE JOURNEY TO DESTINY

Oleh Boy Hadi Kurniawan
Boy Hadi dilahirkan 30 Tahun yang lalu di Kota Bukittinggi, tepatnya pada tanggal 29 september 1979. Dia dibesarkan oleh kedua orang tuanya yang bertugas sebagai Pegawai Negri di Pariaman. Ayahnya bernama H.Batriwal Nazar SP dan Ibunya Hj Halimah Tusakdiah AMd, Keb yang bekerja sebagai Bidan. Ayahnya berasal dari Tilatang Kamang Kab Agam sedangkan Ibunya berasal dari Tiku Kab Agam.
Semenjak SD sampai SMA, dia menyelesaikan pendidikannya di Kota Pariaman. Ketika SD sering menjadi juara kelas sekaligus ketua kelas. Peringkat lima besar di sekolah selalu diraihnya. Ketika SMP, prestasinya tidak lepas dari peringkat 10 besar. Demikian juga ketika SMA, sering dipercaya oleh teman-temannya sebagai Ketua Kelas dan berada di kelas unggul dari kelas satu sampai kelas 3.
Sejak kecil boy hadi memiliki hobi yang sangat disukainya yaitu membaca, olahraga dan music. Buku cerita dan novel remaja seperti Lima Sekawan, Trio Detektif, Khoo Ping Hoo dan lain-lain tuntas dibacanya. Novel-novel silat seperti Tikam Samurai, Giring-giring Perak, Wiro sableng, suka dilahapnya, hamper tiap hari dia ke Taman Bacaan. Ketika SD dia sering ke pustaka sekolah, bahkan ketika teman-temannya sibuk bermain ketika istirahat, dia menghabiskan waktunya di pustaka membaca buku Huckleberry Finn, Lelaki tua dan Laut karya Ernest Hemingway, Petualangan ke Planet Tau ceti, dan lain-lainnya. Hobi membaca yang sudah ditekuni ini sangat mempengaruhi ketika berprofesi sebagai seorang Penulis dan Pembicara Publik yang menuntut keluasan wawasan dan ilmu pengetahuan.

Sedangkan olahraga yang paling disukainya adalah bulutangkis, bola basket dan tenis meja.
Untuk music, dahulu dia menyukai music-musik yang “beraliran keras” yang mungkin sesuai dengan jiwanya yang bersifat “keras” juga. Namun seiring perjalanan dan perkembangan jiwa aliran music yang disukainya bergeser menjadi music-musik religious yang menyejukan hati, dan music-musik klasik dan instrumental yang menstimulasi aktivasi otak. Saat ini, “music” yang paling disukainya adalah mendengarkan bacaan qur’an dari Imam-imam masjid di Timur Tengah yang hafal qur’an dan sangat indah suara dan iramanya serta menyentuh hati.
Kemudian dia melanjutkan kuliahnya di Univertas Andalas. Ketika kuliah di Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian inilah terjadi titik balik yang sangat signifikan dalam hidupnya. Saat kuliah ini dia menemukan jati dirinya. Terutama ketika dia terlibat dalam berbagai Organisasi. Organisasi yang paling berkesan dan bermakna baginya adalah UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Forum Studi Islam (FSI). Pada organisasi inilah dia belajar tentang tujuan dan jati diri sebenarnya, belajar tentang nilai-nilai moral yang mengantarkan pada sukses dunia dan akhirat, serta belajar nilai-nilai kepemimpinan. Boy Hadi berubah dari seorang anak muda yang waktu itu, masih sering ugal-ugalan dan hidup kurang teratur menjadi lebih terarah dan jelas tujuan hidupnya.
Pada organisasi ini, Boy Hadi kemudian dipercaya sebagai Ketua Umum ditingkat Fakultas. Kemudian dipercaya sebagai Ketua di tingkat Universitas, tingkat Sumatera Barat bahkan Koordinator untuk wilayah Sumatra. Disinilah diawali pengalamannya mengikuti kegiatan-kegiatan, mengisi seminar, memimpin dan mengadakan rapat di tingkat nasional. Beberapa daerah di kunjungi seperti Medan, Jambi, Bandung, Jakarta dalam mengadakan konsolidasi lembaga yang dipimpinnya. Pada organisasi ini juga pengalamannya memimpin aksi demonstrasi damai mahasiswa untuk memberikan masukan dan mengkritisi kebijakan pemerintah di latih.
Selama beraktivitas dalam organisasi ini bakat kepemimpinan, bakatnya sebagai seorang trainer semakin terasah. Semenjak menjadi Ketua, sekitar tahun 2000, ia sering diundang dan diminta untuk mengisi pelatihan, seminar, diskusi, yang menuntut kemampuan sebagai pembicara public.
Bakatnya sebagai seorang penulis juga mulai digelutinya. Beberapa artikel yang ditulisnya, dimuat di beberapa media massa di sumbar seperti Mimbar Minang, Singgalang, Serambi Minang, dan Padang Ekspress. Termasuk beberapa media kampus seperti majalah Dinamika, Majalah Lokomotif. Bahkan profilnya pernah di muat di Koran Media Indonesia edisi local pada tahun 2005.
Sampai akhirnya ketika tahun 2004, melalui perantara guru spiritualnya, Boy Hadi memutuskan untuk menikah dengan gadis yang dicintainya. Sempat berwirausaha dengan mendirikan Rental Komputer selama 2 tahun. Kemudian menjadi Staf Ahli di sebuah Fraksi Partai Pemenang Pemilu DPRD Kota Padang, sebelum akhirnya bergabung dengan Lembaga Manajemen Terapan (LMT) Trustco Cipta Madani Cabang Padang yang berpusat di Jakarta, pada akhir tahun 2005
Pada lembaga ini Boy Hadi ditugaskan sebagai Trainer sekaligus Manajer Marketing. Disinilah potensi dan bakatnya untuk meyakinkan dan berani melobi klien teruji. Berkat usaha dan kerja kerasnya bergabung selama 2 tahun terjadi peningkatan omset yang sangat signifikan pada Lembaga ini, berkali lipat dari sebelumnya. Puluhan lembaga mengikuti Training bersama LMT Trustco, dan ribuan orang sebagai peserta.
Pada saat yang bersamaan, bersama beberapa orang rekannya, Boy Hadi juga mendirikan Forum Mahasiswa dan Pemuda Pariaman (FASPAR), yang memiliki tujuan untuk menjalin komunikasi dan konsolidasi mahasiswa dan pemuda pariaman untuk berperan aktif dalam membangun daerah. Dalam MUBES 1, Dia menjadi Ketua Umum FASPAR yang pertama. Sebelumnya FASPAR ini hanya bersifat forum komunikasi koordinasi saja, belum berbentuk organisasi yang professional. Peran kongkritnya, hanya untuk mengadakan Bimbel dan Pembinaan Rohis (Kerohanian Islam) di SMA-SMA di PAriaman. Namun ketika Mubes I, peran dan fungsi Faspar menjadi lebih luas yaitu sebagai Lembaga Penyaluran Kreativitas Mahasiswa yang berasal dari Pariaman dan Pd Pariaman, sekaligus untuk memberikan masukan dan kritik konstruktif untuk Pemerintah Kota dan Kab Pd Pariaman, agar menjalan tugasnya dengan baik dan memperhatikan masyarakat. Sampai sekarang lembaga ini masih eksis dan aktif, serta merupakan lembaga resmi yang telah berbadan hokum.
Pada awal tahun 2007, Boy hadi akhirnya memutuskan untuk mendirikan lembaga Training Sendiri yang bernama Consist Training Center. Selama 3 tahun berdirinya semenjak awal 2007, terjadi perkembangan yang Alhamdulillah cukup pesat. Consist Training Center telah melayani puluhan instansi, lembaga, perusahaan, sekolah dan perguruan tinggi. Tidak kurang dari 10 ribu orang telah mengikuti Training bersama Consist semenjak Tahun 2007.
Pada saat itu ( tahun 2003), Boy Hadi juga mulai terlibat dalam sebuah Partai Politik dan menjadi pengurus di dua daerah yang berbeda yaitu Kota Padang dan Kota Pariaman. Sempat dicalonkan sebagai Caleg di Kota Pariaman pada Pemilu 2004, tapi saat itu Boy Hadi menolaknya karena masih ingin menyelesaikan studinya. Dia tidak ingin studinya terbengkalai karena itu.
Pada Tahun 2007, dia dipercaya sebagai Wakil Sekretaris Umum merangkap Ketua Humas di Partai tersebut untuk tingkat Sumatera Barat. Beberapa jabatan setelah itu amanahkan padanya seperti di bidang pengembangan kepemudaan dan bidang Diklat. Pada tahun 2009 dia juga dipercaya maju sebagai Caleg untuk Kota Pariaman. Pada awalnya Boy Hadi kembali menolaknya karena ingin focus mengembangkan profesi dan lembaga training yang dipimpinnya. Namun akhirnya dia memutuskan untuk menerima dengan berbagai pertimbangan, agar mendapatkan pengalaman dan pembelajaran politik. Tetapi karena tidak begitu focus dan konsentrasi, Boy Hadi belum mendapatkan suara terbanyak dalam Pemilu. Justru dia merasa kegagalan ini adalah pilihan untuk dapat melanjutkan karirnya di bidang Profesional sebagai Trainer, Penulis dan Pengusaha serta mendapatkan hikmah dan pembelajaran politik yang luar biasa. Banyak orang yang sinis dan mengkritik, kenapa seorang Trainer yang memberi motivasi tidak terpilih sebagai caleg dan mendapatkan suara terbanyak. Namun Boy Hadi menanggapinya dengan senyuman, karena kegagalan itu adalah hal yang biasa, dan kegagalan itu tergantung pada sejauh mana usaha kita.
Boy Hadi juga sering diminta mengisi ceramah agama, khatib dan dai di masjid dan majelis-majelis taklim. Ilmu agama dan spiritual yang terus didalaminya semenjak kuliah sampai sekarang sangat besar manfaatnya untuk dapat berbuat dalam rangka memperbaiki diri, keluarga dan masyarakat. Menjadi seorang da’I adalah salah satu tanggung jawab vertikalnya kepada Allah dan tanggung jawab moral kepada masyarakat untuk memperbaiki perilaku dan kehidupan masyarakat dari penyimpangan dan kerusakan moral.
Hobinya membaca buku sekaligus mengoleksi buku semakin meningkat semenjak menjadi Trainer dan Pembicara Publik. Hampir setiap minggu Boy Hadi mengunjungi Toko Buku. Setiap hari dia selalu menyempatkan waktu untuk membaca buku, rata-rata 3 jam sehari. Dia bercita-cita untuk memiliki perpustakaan yang lengkap, dengan koleksi 5000 judul buku, sekarang baru terkumpul sekitar 1000 judul buku. Inilah warisan yang akan dia berikan untuk anak cucunya, yaitu ilmu yang berguna.
Saat ini Boy Hadi sedang menyelesaikan bukunya yang pertama, buku yang bersifat pencerahan motivasi dan spiritual. Dia memiliki target menjadi penulis produktif di tingkat Nasional, serta pembicara yang dapat memberi inspirasi dan perubahan agar masyarakat Indonesia menjadi lebih baik lagi, sekaligus untuk memerangi kemiskinan pikiran, mentalitas dan moralitas. Menurut Boy Hadi kemiskinan itu disebabkan oleh kemiskinan pikiran, mentalitas dan moralitas. Negara kita yang besar dan kaya sumber daya alam mini masih tergolong tertinggal dan banyak penduduknya miskin karena tiga hal ini masih kurang dan krisis dalam diri masyarakatnya.
Moralitas menjadi hal sangat penting dimiliki oleh suatu bangsa dan masyarakat. Karena tanpa moralitas secara perlahan tapi pasti suatu masyarakat akan menghancurkan dirinya sendiri, sebagai contoh prilaku korupsi yang tidak terlihat efeknya langsung, tapi sekarang betapa dahsyatnya efek korupsi terhadap ekonomi bangsa, setelah semenjak zaman orde baru prilaku korupsi itu dilakukan oleh para pejabat bangsa ini. Prilaku korupsi itu jelas sekali disebabkan kemiskinan moralitas dan mentalitas.
Namun bagaimanapun, Boy Hadi menyadari bahwa dia adalah manusia yang lemah, dan masih banyak memiliki kekurangan dan menuntut perbaikan diri secara berkesinambungan. Semua yang tertulis dalam Biografi ini, hanyalah sekelumit perjalanan hidup manusia yang terus berproses untuk memperbaiki dirinya dan berjuang meraih ridho Tuhannya, sekaligus berjuang untuk masa depan keluarga dan ummatnya.
Dia bertekad untuk menjadi pembelajar sejati seumur hidup, dan menjadikan hidup yang sekali ini berarti dan berharga untuk sesame manusia. Dia ingin dikenang dalam tinta sejarah umat manusia sebagai satu bagian yang berarti. Dengan menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain, bukan hanya sekedar mencari materi dan kemapanan hidup. Tentu saja dengan berbuat baik bagi sesame, Allah juga berbuat baik kepada hamba-Nya. Sebagaimana perkataan Nabi Muhammad saw, siapa yang berbuat baik kepada yang ada dibumi, maka yang ada dilangit akan berbuat baik kepadanya. Itulah tekad dan cita-citanya. Semoga Tuhan, Allah SWT meridhoi dan mengabulkannya.

Tidak ada komentar:

CONSISTENT TO SUCCESS

CONSISTENT TO SUCCESS