Total Tayangan Halaman

Senin, 25 Januari 2010

“DAHSYATNYA ENERGI CINTA”

Oleh Boy Hadi Kurniawan
Cinta adalah salah satu pendorong dan motivasi terbesar manusia untuk melakukan sesuatu untuk dan demi yang dicintainya. Banyak kisah yang menggambarkan bagaimana dahsyatnya kekuatan cinta. Reza M Syarief dalam bukunya Motivation Intelligence, mengatakan bahwa cinta berada pada tangga paling puncak dari motivasi. Dia mengatakan ada orang yang termotivasi karena rasa takut, yaitu takut miskin, takut gagal, atau takut dihina orang lain. Ada juga orang termotivasi karena imitasi atau ikut-ikutan orang lain. Ketika orang lain semangat maka dia semangat juga, sebaliknya jika orang lain lemah maka dia ikut-ikutan lemah. Kemudian ada juga orang termotivasi karena kebanggaan atau pride, yaitu orang yang ingin meraih kebanggan dan prestasi sehingga dia mau melakukan sesuatu dan mengerahkan upayanya untuk melakukan itu.
Namun puncak dari motivasi adalah orang yang melakukan perbuatan karena didorong oleh rasa cinta yang mendalam sehingga, kecintaan itu menjadi obsesi dan kerinduan baginya untuk mencapainya. Sebagai contoh jika seseorang sudah sampai pada tahap tertinggi yaitu mencintai profesi yang digelutinya, maka siang dan malam, dibayar atau tidak dibayar, susah ataupun senang maka dia akan melakukan pekerjaan yang disukainya itu. Dapat dipastikan efek dari kecintaannya terhadap profesi tersebut, dapat menjadikan dia ahli dalam bidang yang bersangkutan.

Penulis pernah membaca dalam sebuah buku karangan Imam Munadi yang judulnya Super Muslim, ternyata ada seorang anak Indonesia yang mampu menjadi Profesor termuda di Amerika Serikat pada usia 25 tahun. Namanya Prof Nelson Tansu. Bahkan beliau sudah memiliki tiga karya yang menjadi hak patennya dan diakui dunia internasional. Tapi walaupun begitu dia tetap mencintai Indonesia, sampai hari ini masing memegang paspor berlambang garuda. Demikian juga dengan seorang anak Indonesia lainnya yang bernama Prof Ken Soetanto yang hari ini berdomisili di jepang. Beliau adalah orang yang memiliki 4 gelar Doktor dari berbagai bidang yang berbeda. Karena keahliannya orang Jepang memakainya sebagai tenaga ahli pada kementrian perekonomian jepang. Bahkan Prof. Ken Soetanto, yang juga masih berpaspor lambang Garuda ini, adalah perancang dari Kebijakan Ekonomi Jepang semacam GBHN di Indonesia. Pemerintah Jepang berani menggajinya sebesar 15 juta dolar selama 1 tahun atau 144 milliar rupiah.
Ternyata orang Indonesia tidak kalah dibandingkan Negara lain. Mereka bisa menjadi ahli seperti ini disebabkan oleh kecintaannya yang sangat besar untuk belajar, mengajar dan melakukan riset dibidang yang digelutinya. Inilah yang membuat mereka menjadi seoran expert yang disegani.
Kata cinta ini memang begitu indah dan menggelitik di telinga kita. Kalau kita lihat cinta itu memiliki macam dan ragamnya. Ada cinta pada orang tua yang membuat seorang anak mau berkorban untuk membahagiakan orang tuanya. Seperti kisah ada sebuah kisah nyata seorang anak luar biasa yang bernama Zhang di sebuah provinsi di Cina. Ketika itu dia berumur 10 tahun. Pada usia tersebut ayahnya mendapat sakit parah, sehingga tidak bisa lagi bekerja dan hanya terbaring saja dirumah. Ibunya yang tidak tahan menghadapi kesulitan hidup dan masalah keluarga, meninggalkan mereka berdua begitu saja. Karena didorong oleh rasa cinta dan saying kepada ayahnya, Zhang Da lah yang kemudian merawat ayahnya. Zhang da menyuapi ayahnya makan, memandikan bahkan ketika ayahnya buang air besar dialah yang mengurusinya.
Dalam keadaan sulit tersebut, Zhang Da tetap pergi bersekolah dengan berjalan kaki. Kadang-kadang karena tidak ada yang dimakan Zhang Da, memakan daun-daunan dan tanaman di sepanjang jalan menuju sekolahnya. Sepulang sekolah dia bekerja memecah batu. Dari pekerjaan memecah batu itulah dia membeli makanan dan obat-obatan untuk ayahnya. Karena mahalnya obat dan jauhnya tempat berobat, Zhang Da mempelajari tentang obat-obatan dari buku. Bahkan yang lebih dahsyat Zhang Da dengan hati-hati belajar untuk menyuntikan sendiri obat kepada ayahnya. Selama 5 tahun dengan sabar dan cinta dia merawat ayahnya. Tapi Zhang Da, tetap sehat dan tidak melakukan kejahatan untuk memenuhi ekonominya.
Sampai akhirnya kisah luar biasa itu terdengar oleh pemerintah setempat, sehingga Zhang Da diundang dihadapan para pejabat dan orang-orang penting untuk menceritakan kisahnya. Banyak yang terharu dan menitikan air mata mendengar kisah itu, dan kagum akan kesetiaan dan tanggung jawab anak umur 10 tahun itu. Akhirnya ada seorang pejabat yang bertanya pada Zhang da apa yang diinginkan oleh bocah itu sekarang. Mereka bersama akan berusaha memenuhinya termasuk, uang, perawatan ayahnya ataupun jaminan dia bisa sekolah sampai selesai. Tapi ternyata Zhang Da hanya mengajukan satu permintaan saja yaitu “mama kembalilah kepada kami”. Zhang da ingin ibunya dapat kembali bersama dengan mereka berkumpul sebagai keluarga kembali. Inilah jiwa mulia dari seorang anak, yang hatinya dipenuhi oleh rasa cinta pada orang tuanya.
Dari kisah ini kita dapat mengambil pelajaran yang luar biasa, bahwa cinta dapat membuat manusia mau berkorban melakukan hal-hal yang luar biasa untuk orang yang dicintainya. Berikut ini penulis juga ingin menceritakan sebuah kisah nyata tentang kekuatan cinta seorang ibu yang membawa anaknya yang masih balita dengan sebuah mobil sejenis sedan yang di kendarai sendirian. Namun ditengah perjalanan mobil mendapat kecelakaan dan terbalik. Setelah mengalami pingsan kemudian tersadar dia berhasil keluar dari mobil tersebut. Tapi yang ada pada pikirannya hanyalah nasib anaknya. Dia tidak mempedulikan sekujur tubuhnya yang luka-luka. Terdegar tangis anaknya yang belum berhasil keluar, karena pintu tempat anaknya berada terhimpit karena mobilnya terbalik. Satu-satunya cara untuk mengeluarkan anaknya adalah dengan mendorong dan membalikan mobil itu seperti semula.
Sekuat tenaga ibu itu mendorong mobil itu, karena dia ingin sekali anaknya yang masih balita dapat keluar. Tanpa disangka mobil yang beratnya ratusan kilogram itu berhasil dia balikan, padahal dia hanya seorang wanita yang lemah dan dalam keadaan terluka. Namun didorong oleh rasa cinta pada buah hatinya dia memaksakan diri melakukan itu. Setelah berhasil mendapatkan anaknya yang tidak mengalami luka cukup berarti dia kemudian berhasil sampai ke rumah sakit dengan berjalan kaki, karena tempat kecelakaan itu jauh dari keramaian.
Sesampai di rumah sakit siwanita itu diperiksa dan dirontgen. Dokter kemudian mengatakan tulang punggungnya retak, bukan karena benturan kecelakaan, tapi karena mengangkat beban yang sangat berat, sehingga para dokter bertanya kenapa hal itu bisa terjadi. Ibu muda itu menceritakan kejadiannya, sehingga takjublah mereka mendengar kisah tersebut, yang cukup luar biasa, seorang wanita mampu membalikan kembali sebuah mobil. Kenapa ibu itu berhasil melakukan itu, dia menjawab karena saya sangat mencintai anak saya. Saya akan melakukan apapun untuk menyelamatkannya, bahkan kalau perlu nyawa saya sendiri siap saya korbankan katanya. Ya, inilah sebuah kisah, yang sekali lagi menceritakan pada kita betapa dahsyatnya kekuatan cinta.
Kekuatan cintalah yang membuat seorang ibu walau dengan susah payah, berdarah dan berurai air mata, melahirkan anaknya. Namun semua itu terobati ketika memeluk anaknya. Sang ibu dengan penuh cinta, menyusui, menggendong, menyuapi makan, mengganti popok bayinya, bangun ditengah malam disaat orang lain terlelap, demi membesarkan anaknya. Sang ibu juga yang mengajarinya berjalan, memandikannya dan semua pekerjaan yang membutuhkan pengorbanan yang tidak sedikit lainnya. Semua itu dilakukannya karena cinta kepada anaknya.
Sementara sang Ayah bekerja keras siang dan malam untuk mencari nafkah, agar anak-anaknya bisa makan, belanja, sekolah dan semua kebutuhan lainnya. Semua itu dilakukannya dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab didorong oleh rasa cinta yang besar kepada anaknya.
Rasa cinta orang tua memang luar biasa kepada kita. Mereka mencintai kita dengan tulus, sepenuh hati dan pengorbanan yang tidak terkira, sehingga Nabi Muhammad saw, “jika engkau memiliki emas sebesar bukit uhud, kemudian kau berikan untuk membalas jasa orang tuamu maka kau tidak akan sebanding dengan pengorbanannya kepadamu”. Bahkan dalam hadist lainnya beliau bersabda “Jika engkau membelanjakan harta diseluruh dunia ini untuk mengganti kebaikan orang tuamu, maka itu belum sebanding dengan pengorbanan mereka”.
Cinta orang tua kepada anaknya, adalah salah satu contoh cinta yang sejati. Cinta yang dilandasi oleh motif yang mulia. Mereka berbahagia ketika melihat anaknya tumbuh, besar, berpendidikan, bahkan mereka ingin anaknya lebih hebat daripada mereka, walaupun mereka terkadang menderita untuk mewujudkannnya.
Penulis membaca sebuah kisah tentang pengorbanan orang tua pada anaknya. Ada seorang anak yang ayahnya sudah meninggal dunia dan hanya memiliki seorang ibu. Sang ibu ternyata adalah ibu yang cacat karena hanya mempunyai sebelah mata. Namun sang ibu ini sangat sayang kepada anak semata wayang nya tersebut. Si ibu bekerja keras siang dan malam, dengan berdagang keliling kampong untuk mencari makan dan membiayai sekolah anak laki-lakinya itu. Tapi didasar hati anaknya itu bukannya bertambah saying, namun dia benci kepada ibunya karena matanya yang cacat itu. Semua itu terjadi karena dia dijadikan bahan ejekan dan olokan kawan-kawannya, karena suatu hari ibunya datang kesekolah untuk melihatnya. Mereka menertawakan dan mencemooh si anak, dan mengatakan tentang ibunya yang buta. Sejak saat itu dalam hatinya dia merasa menyesal memiliki ibu yang cacat itu. Perasaan itu masih dia simpan sampai si anak kemudian dewasa, kemudian melanjuktn kuliah di perguruan tinggi yang jauh dari kampungnya. Sang ibu juga yang terus membiayai sekolah anaknya. Bahkan si ibu melarang anaknya ini mencari tambahan uang dengan bekerja. Si ibu mengatakan, anakku ibu masih sanggup bekerja, focus sajalah engkau kuliah, jangan pikirkan masalah uang. Ibu ingin kau cepat tamat dan berhasil.
Ternyata beberapa tahun sesudah itu si anak memang tamat. Karena prestasinya dia diterima bekerja di sebuah perusahaan asing. Sehingga dia pindah ke tempat bekerjanya di sebuah kota besar. Tidak berapa lama sesudah itu dia menikah, tapi dia sama sekali tidak memberitahu ibunya, karena malu calon istri dan mertuanya tahu dia memiliki ibu yang cacat. Bertahun-tahun dia tidak menjenguk bahkan mengabari ibunya dimana dia tinggal. Sampai akhirnya dia sudah memiliki beberapa orang anak, ibunya juga tidak dia kunjungi dan diperkenalkan dengan cucu-cucunya.
Sementara sang ibu terus menunggu dan merasa sangat kehilangan anak satu-satunya yang amat dicintainya. Berhari-hari si ibu larut dalam kesepian dan kesedihan, namun si anak tak kunjung terdengar kabarnya. Sampai akhirnya si ibu nekat mencari anaknya kekota tempat kuliah dulu, bertanya pada teman-teman anaknya. Akhirnya dengan perjuangan panjang dan melelahkan dia berhasil menemukan tempat tinggal anaknya. Dia mengamati dari kejauhan. Dia melihat di taman rumah yang megah dan mewah itu ada beberapa orang anak yang sedang bermain dengan riang gembira dengan seorang wanita menemaninya. Kemudian dia menunggu sampai sore ternyata ada seorang laki-laki yang baru pulang bekerja. Kemudian dia lihat ternyata itu adalah anaknya. Dia memberanikan diri mendatangi rumah itu, mengetuk pintunya. Pintu itu dibukakan berdirilah disana seorang laki-laki dan anak-anaknya. Tapi si anak-anak ketakutan melihat nenek tua yang hanya mempunyai 1 bola mata itu. Si laki-laki terkesiap, namun dia menguasai diri dan mengatakan siapa engkau nenek? Ada apa engkau kemari? Kau telah membuat anak-anakku takut. Ini kuberi uang, lekas kau pergi dari sini!! Hardik si laki-laki yang merupakan anak si Ibu tua itu. Mendengar itu si Ibu berkata “maaf saya hanya bermaksud mencari anak laki-laki saya yang sudah tidak bertemu beberapa tahun yang lalu, apakah rumahnya disini, kata si nenek. Si laki-laki itu berkata, maaf nek, mungkin kau salah alamat, sekarang pergilah dari sini! Kami sekeluarga mau istirahat katanya. Pergilah si nenek dengan hati yang sedih. Namun jauh dilubuk hatinya dia masih tetap mencintai anaknya. Dia tidak ingin mengutuk anaknya, karena dia tahu kalau itu dia lakukan anaknya bisa mendapat kutukan Allah. Si nenek pergi kembali menuju kampungnya.
Sesampai di kampong si nenek jatuh sakit. Saat yang bersamaan dengan itu, anak laki-lakinya menerima surat dari sekolahnya dulu untuk mengadakan reuni dan pertemuan alumni. Si laki-laki itu berniat untuk datang, dan dia sekaligus juga ingin mengunjungi gubuk tua ibunya, ingin tahu bagaimana kondisinya sekarang. Ternyata ketika dia datang kesana, tidak seorangpun dijumpainya. Lalu dia bertanya kepada tetangganya, kemana perginya ibunya. Tetangganya kemudian mengatakan bahwa beberapa hari yang lalu ibunya sudah meninggal dunia. Mendengar berita itu dia tidak terkejut, tidak sedih dan tidak meneteskan setetes pun air mata.
Kemudian tetangganya mengeluarkan sepucuk surat, yang katanya diperuntukan untuk anak laki-lakinya kalau suatu saat datang kesini. Si laki-laki mengatakan sayalah anaknya. Kemudian tetangganya menyerahkan surat itu. Si anak laki-laki membuka dan membaca surat itu. Begini bunyi suratnya : “ Anakku sayang, engkau tahu ibu sangat mencintaimu. Bahkan melebihi cinta kepada diri ibu sendiri. Ibu hanya ingin engkau bahagia sepanjang hidupnya. Ternyata sekarang cita-cita ibu sudah tercapai. Ibu merasa senang melihatmu sudah berhasil dan memiliki anak-anak yang lucu dan cantik. Ibu mohon maaf anakku kalau kedatangan ibu kerumahmu dulu membuat anak-anakmu ketakutan. Ibu hanya rindu bertemu denganmu. Ibu mendengar kabar kalau sekolahmu akan mengadakan reuni. Ibu berharap engkau datang. Tapi karena ibu sudah tidak kuat makanya ibu hanya menulis sepucuk surat untukmu. Anakku sayang ibu ingin menceritakan sebuah kisah kepadamu. Ketika kau masih balita. Kau mendapatka kecelakaan sehingga sebelah matamu terluka. Kata dokter satu-satunya jalan untuk mengobatimu hanya dengan mengganti bola matamu. Maka ibu kemudian memberikan satu mata ibu untukmu. Ibu tidak ingin kau menderita anakku. Ibu hanya ingin kau dapat melihat indahnya dunia ini. Melihatnya dengan mataku……tercekat si anak laki-laki membaca surat itu. Dia berhenti pada kalimat itu. Seakan dia merasakan sebuah palu godam menghantam dadanya. Air matanya menetes. Air mata penyesalan yang sangat mendalam. Dia ingin menjerit, memanggil ibunya. Kemudian bersujud dan mencium kakinya. Tapi semua itu tiada lagi gunanya. Ibunya telah pergi meninggalkan dunia ini untuk selamanya. Membawa kerinduan dan duka yang mendalam kehilangan anak satu-satunya yang sudah dia besarkan dengan darah dan air mata. Bagaimana tanggapan anda terhadap cerita ini? Ya inilah semua kisah luar biasa, yang mengharukan dan menyentak dada. Kisah yang menggambarkan dahsyatnya kekuatan cinta dan ketulusan cinta dari seorang ibu. Makanya kita jangan pernah melawan dan menyakiti ibu kita.
Kemudian ada lagi cinta kepada Tuhan, Allah swt. Cinta kepada Allah inilah yang membuat kita mau beribadah dan mematuhi perintah serta menjauhi larangan-Nya. Cinta kepada Allah lah yang membuat ada orang yang mau berkorban harta bahkan jiwa untuk menegakkan perintah-Nya. Rasulullah Nabi Muhammad mengatakan cinta pada Allah, adalah cinta yang sejati. Cinta yang harus melebihi cinta kita pada selain-Nya. Cinta diatas segala cinta, karena Allah mengatakan seorang yang beriman (yakin) kepada Allah adalah orang yang amat sangat cintanya kepada Allah. Cinta kepada Allah inilah yang membuat Nabi Muhammad saw, bersedia berkorban untuk menyebarkan ajaran agama islam. Dalam usahanyo tersebut beliau sampai di hina, dicaci, difitnah, bahkan mau dibunuh. Namun beliau menghadapinya dengan tabah dan sabar. Semua itu didorong oleh rasa cinta yang besar kepada Allah, yang telah menghidupkan, menciptakan dunia, memberi rezki, melindungi, dan menolong hamba-Nya.
Ada juga cinta kepada lawan jenis. Sejarah cinta kepada lawan jenis ini banyak menghiasi berbagai karya sastra manusia. Pengorban atas nama cinta ini terasa sangat menggetarkan dan menakjubkan. Kisah cinta Romeo dan Juliet yang legendaries. Dan banyak kisah lainnya. Inti dari semua kisah itu menggambarkan betapa kekuatan cinta membuat manusia mau berkorban. Namun disisi lain cinta juga bisa membuat menderita dan merana, bahkan korban jiwa. Banyak kita dengar kisah gara-gara cinta ada yang bunuh diri, ada yang membunuh orang lain. Oleh karena itu cinta juga harus dilandasi dengan iman dan nilai-nilai, agar cinta tidak keluar dari relnya dan membahayakan manusia.
Bagaimana hubungan cinta dengan kesuksesan? Cinta adalah kekuatan terbesar untuk meraih kesuksesan. Cinta bisa kita gunakan untuk membangun kekuatan motivasi yang menggerakkan diri kita meraih impian kita. Ketika kita mencintai orang tua, istri, suami, anak-anak dan keluarga kita, maka kita tentu ingin membahagiakan mereka. Salah satu cara membahagiakan mereka adalah dengan keberhasilan kita baik secara materi, ekonomi ataupun social. Memang ekspresi cinta yang utama bukanlah materi ataupun prestasi kita. Ekspresi cinta yang utama adalah cinta juga dengan perhatian, ketulusan dan pengorban.
Namun cinta tidak akan lengkap kalau ternyata orang yang kita cintai menderita secara ekonomi dan serba kekurangan. Anak kita tidak bisa melanjutkan sekolah karena tidak ada biaya. Orang tua kita tidak bisa mendapatkan pengobatan yang layak ketika sakit, karena tidak ada biaya. Istri kita tidak bisa memasak dan memenuhi kebutuhannya karena tidak ada biaya. Apalagi jika ternyata usia kita pendek atau kita sakit, kita tidak mampu berbuat apa-apa, bahkan kita meninggalkan hutang yang menambah penderitaan mereka. Apa yang kira-kira terjadi?
Oleh karena itu sekarang coba bayangkan betapa menderitanya orang tua kita, istri kita, suami kita dan anak-anak kita karena kita yang menjadi tumpuan harapan untuk membuat mereka bangga dan bahagia kepada kita. Apakah kita tega suatu saat melihat anak kita terpaksa menjadi peminta-minta. Orang tua kita terlantar di rumah sakit. Istri kita menjadi pembantu rumah tangga. Ini adalah sesuatu yang ekstrim, tapi ini mungkin terjadi kalau kita gagal menjadi orang yang sukses secara spiritual dan financial. Maka jadikanlah kekuatan cinta pada mereka sebagai kekuatan kita untuk berkarya, berkarir, menjadi pengusaha yang sukses, karyawan yang berprestasi dan berdedikasi tinggi, professional yang sukses dan apapun profesi kita, kita peruntukan dan kita persembahkan sebagai ekpresi cinta kita. Maka marilah cintai pekerjaan kita, maka cinta padanya akan menyokong cinta pada orang-orang yang kita cintai. Selamat sukses dengan kekuatan cinta yang dahsyat. Cinta yang sejati. Lihatlah cinta akan merubah hidup anda….

Tidak ada komentar:

CONSISTENT TO SUCCESS

CONSISTENT TO SUCCESS