Oleh Boy Hadi Kurniawan
Kita menyadari
bahwa kerja yang dilakukan tanpa etos kerja akan berbuah kegagalan atau hasil
yang tidak sesuai harapan dan tujuan. Oleh karena itu kita harus memiliki 9
etos kerja yang mengantarkan kita menuju kesuksesan dalam pekerjaan kita, yaitu
:
Kerja Ikhlas
Keikhlasan adalah salah
satu kekuatan spiritual yang dimiliki oleh manusia. Keikhlasan akan memberikan
kekuatan dan ketenangan dalam hati dan jiwa manusia. Keikhlasan juga perbuatan
yang membuat amal ibadah kita diterima oleh Allah swt. Sebaliknya perbuatan
yang tidak dilandasi keikhlasan membuat amal, ibadah dan perbuatan kita tidak
ada nilainya disisi Allah swt. Dalam qur’an Allah swt menyuruh kita untuk
memurnikan ketaaan kita hanya kepada Allah swt atau ikhlas dalam beribadah
kepada-Nya. Rasulullah saw juga menyampaikan bahwa “Setiap amal manusia itu
tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan apa yang dia niatkan”.
Dari hadist ini kita dapat menyimpulkan bahwa niat itu adalah kekuatan. Niat
adalah harapan yang akan dapat menjadi kenyataan. Ketika kita berniat baik,
maka kebaikanlah yang akan kita dapatkan, sebaliknya jika kita berniat buruk
maka keburukan pula yang akan kita dapatkan. Bahkan dalam Al qur’an dikatakan
Iblis dan Syaithan tidak akan sanggup menjerumuskan dan mempengaruhi manusia
yang mukhlis, yaitu mereka yang beribadah dan beramal dengan keikhlasan dan
mengharap ridha Allah swt.
Oleh sebab itu, Kerja ikhlas adalah kerja yang dilakukan
dengan penuh ketulusan dan mengharap ridha hanya semata dari Allah swt,
sehingga ukuran sukses pekerjaan itu adalah kebenaran dan nilai-nilai spiritual.
Mereka bekerja dengan hati nurani dan nilai moral yang tinggi yaitu kejujuran,
kepedulian pada sesame, kesabaran, amanah, dapat dipercaya, bertanggung jawab
dan rasa syukur atas apa yang diperolehnya dari hasil kerja yang dia lakukan. Orang
yang bekerja dengan kerja ikhlas juga akan menghindarkan dirinya dari
pelanggaran nilai-nilai moral dan spiritual dalam menjalankan kerjanya seperti
kebohongan, kecurangan, penipuan, korupsi, dan lain sebagainya. Karena mereka
menyadari bahwa pekerjaannya adalah aktualisasi dari pengabdiannya kepada Allah
swt. Sebaliknya mereka akan bekerja dengan sepenuh hati dan tidak semata
berharap pamrih dari manusia. Kenapa? Karena mereka yang bekerja ikhlas adalah
yang telah menyadari makna kerja, bahwa kerja adalah ibadah, yaitu dalam rangka
mengabdi dan beribadah kepada Allah swt sebagaimana firman Allah swt “ Tidaklah
Aku ciptakan jin dan manusia, melainkan hanya untuk beribadah kepada-Ku”. Berikut
ini adalah manfaat lainnya kerja yang dilakukan dengan ikhlas, yaitu :
Pertama, Orang yang melakukan kerja ikhlas akan bekerja
dengan konsisten, karena mereka tidak dipengaruhi oleh pujian ataupun
kritikan/celaan orang lain. Banyak orang yang bekerja dengan semangat naik
turun karena terpengaruh oleh pujian dan celaan orang lain. Ketika orang memuji
dia bersemangat, tapi sebaliknya ketika orang mengkritik semangatnya akan
menurun bahkan hilang.
Kedua, Orang yang bekerja dengan ikhlas akan bekerja
dengan segenap kemampuan dan potensinya. Dia akan memberikan kinerja dan
pelayanan yang terbaik yang mampu dia lakukan. Dia melakukan itu karena dia
menyakini dan menyadari bahwa pekerjaan yang dia lakukan tidak hanya berdimensi
duniawi dan materi, tapi juga bermanfaat untuk akhiratnya. Dia menyadari kerja
yang dilakukannya adalah bentuk pengabdiannya kepada Tuhan-nya, sehingga dia
akan bekerja dengan totalitas dan kesungguhan hati. Meskipun tidak ada materi
atau seimbang materi yang dia dapatkan dengan kinerja dan pelayanan yang
diberikannya, tapi dengan keikhlasan dia meyakini jika kerja yang dilakukannya
bermanfaat maka dia akan mendapatkan balasan dari Allah swt.
Ketiga, terhindar dari perbuatan salah, menyimpang, dosa
dan merugikan orang lain, sebagaimana yang dicontohkan diatas seperti penipuan,
kebohongan, pencurian dan korupsi, karena mereka bekerja dengan mengharap ridha
Allah swt, sehingga mereka tidak mau mengerjakan perbuatan yang dibenci dan
dilarang oleh Allah swt. Perbuatan seperti penipuan dan kebohongan adalah sikap
yang dibenci dan dilarang keras oleh Allah swt dan Rasul-Nya. Apalagi perbuatan
korupsi yang dilakukan oleh pejabat Negara dan pegawai negri yang merugikan
banyak orang dan merusak stabilitas Negara sehingga dapat menyebabkan kerusakan
infrastruktur yang menjadi hajat hidup orang banyak seperti jalan, jembatan,
gedung-gedung sekolah akibat di korupsi oleh para pejabat, birokrat ataupun
pihak swasta yang menjadi pelaksana.
Kerja ikhlas dapat mengantarkan manusia pada sukses
sejati, yaitu sukses dunia dan akhirat, diri sendiri dan orang lain, material
dan spiritual. Kerja ikhlas tidak hanya mendatangkan ridho Allah semata, tapi
juga mendatangkan rasa suka dan senang dari sesama manusia. Seorang pengusaha
yang ikhlas dalam melayani konsumennya sehingga memberikan senyuman yang
terbaik, produk yang terbaik dan sikap yang terbaik, pasti akan disenangi oleh
konsumennya, sehingga konsumen akan terus membeli produknya. Seorang karyawan
yang ikhlas dalam bekerja sehingga memberikan kualitas kerja yang terbaik, akan
membuat pimpinannya menjadi senang dan suka kepadanya, sehingga selalu diberi
kepercayaan dalam bekerja. Pimpinannya pun akan menilai dia layak untuk
mendapatkan jabatan yang lebih baik dan lebih tinggi jika kualitas kerjanya
bagus dan maksimal, akibatnya dari segi gaji ataupun karirnya akan terus menanjak.
Kerja ikhlas juga dapat menghindarkan manusia dari
persaingan tidak sehat dalam bekerja, yang menyebabkan perasaan iri, dengki,
marah, dan dendam kepada rekan kerja ataupun competitor bisnisnya. Mereka tidak
merasa kawan kerja sebagai saingan yang harus dijatuhkan, dikalahkan dan
disingkirkan. Mereka siap menerima kenyataan seandainya ada rekan kerja yang
lebih baik darinya. Sebaliknya, Orang yang dihatinya ada riya’, iri dan
kedengkian ketika mengetahui ada orang yang lebih baik, akan merasa orang itu adalah
musuhnya, sehingga kinerja tim dan organisasi menjadi buruk akibat konflik yang
ada didalamnya. Padahal Organisasi dan perusahaan yang sukses bukan hanya diisi
orang-orang yang hebat, tapi juga oleh orang-orang yang mampu bekerjasama
dengan baik. Sedangkan mereka yang bekerja ikhlas dan tulus, dengan besar hati
mau mengakui kelebihan orang lain dan kekurangan dirinya, bahkan dia siap dan
mau belajar dari orang tersebut. Dia tidak memandang usia dan lama pekerjaan.
Orang yang tidak ikhlas menerima kelebihan orang lain, seringkali menilai orang
dari usianya, artinya kalau lebih tua baru dia mau belajar dari orang tersebut,
atau memandang masa kerja, kalau lebih senior baru dia mau menghargai dan
menghormatinya.
Secara pribadi jika kita diminta untuk memilih atau
menilai teman, kita akan senang pada teman yang jika dia membantu kita, dia
membantu dengan ikhlas, jika dia berkata kepada kita, dia berkata dengan jujur
dan tulus, sebaliknya, kita pasti akan benci atau tidak senang pada orang yang
berharap pamrih dalam membantu, walaupun kita juga ingin menghargai jasanya,
atau orang yang ketika dia berkata kita tidak bisa menduga apakah maksudnya
baik, tulus atau tidak. Oleh karena itu orang yang memiliki etos kerja ikhlas,
akan bekerja dengan dedikasi dan integritas yang tinggi, dapat dipastian cepat
atau lambat kesuksesan akan dia raih, baik didunia maupun akhirat.
Kerja Cerdas
Kerja cerdas
adalah kerja yang dilakukan dengan menggunakan kekuatan intelektual dan pemikiran.
Kerja cerdas juga berarti kerja dengan penuh kreativitas, produktivitas dan
daya cipta yang tinggi. Orang yang bekerja cerdas adalah mereka yang ketika
menghadapi tantangan kerja berusaha memberikan ide, gagasan dan pemikiran yang
terbaik agar kerja yang dilakukan berjalan efektif dan efisien. Mereka tidak
menyerah ketika menghadapi masalah, tapi berusaha terus untuk mencari solusi
dan jalan keluar walaupun berkali-kali mengalami kegagalan.
Orang yang
bekerja cerdas adalah mereka yang kreatif dan senang melakukan inovasi dan
perbaikan-perbaikan yang konstruktif terhadap kerjanya. Mereka tidak suka
dengan kemonotonan dan kebekuan dalam bekerja. Mereka menyukai perubahan untuk
menuju lebih baik.
Negara-negara
maju, seperti jepang dan cina adalah contoh mereka yang bekerja dengan cerdas.
Mereka berhasil menemukan ide dan gagasan baru untuk menghasilkan tekonologi
yang lebih murah, efektif dan efesien, sehingga produk-produk jepang dalam
teknologi seperti mobil dan motor laku dan cepat diterima oleh pasar. Kenapa?
Karena mereka bekerja dengan cerdas, menggunakan prinsip ATM yaitu Amati, Tiru
dan Modifikasi. Mereka belajar dari orang atau bangsa lain dengan mengamatinya,
setelah itu mencoba untuk menirunya dan kemudian mereka melakukan kerja cerdas
yaitu dengan modifikasi terhadap produk yang sudah ada sehingga menjadi lebih
baik.
Berdasarkan
penjelasan diatas, maka ciri-ciri orang yang memiliki etos kerja cerdas adalah
sebagai berikut : Pertama, dalam bekerja mereka menyukai melakukan inovasi dan
gagasan baru yang membuat kerja mereka menjadi lebih baik dan efektif. Kedua,
mereka mau merubah diri ketika mendapatkan masukan atau saran untuk membuat
kerjanya menjadi lebih baik. Ketiga, mereka selalu berusaha memecahkan
persoalan dan masalah kerja yang dihadapinya dengan ide-ide yang kreatif dan solutif.
Keempat, mereka adalah orang yang selalu memiliki dan memelihara rasa ingin
tahu yang tinggi, sehingga memiliki keinginan yang tinggi untuk belajar.
Kelima, mereka siap melaksanakan ide dan gagasannya secara konsisten, tidak
hanya mampu berpikir dan mengatakannya, tapi juga mampu melaksanakannya.
Kerja Keras
Kerja keras adalah kerja
yang dilakukan dengan kekuatan fisik dan mental. Kerja keras artinya
bersungguh-sungguh dan menggunakan segenap waktu dan kemampuan untuk bekerja
menggapai cita-cita dan tujuan hidup untuk meraih kesuksesan dan kebahagiaan
dunia dan akhirat.
Untuk dapat
bekerja keras, kita harus memiliki ketahanan fisik dan mental yang prima.
Disaat orang lain bersantai dan berleha-leha para pekerja keras akan terus
bekerja. Mereka bekerja 2 sampai 3 kali bahkan lebih dari orang lain. Oleh
sebab itu mereka akan sukses 2 sampai 3 kali lebih sukses dibandingkan orang
lain.
Sebuah ungkapan
dari Motivator Andrie wongso menyatakan bahwa kerja keras dapat melunakkan
atau kehidupan yang juga keras.
Barangsiapa yang keras pada dirinya sendiri, maka kehidupan akan lunak
kepadanya. Barangsiapa yang lunak kepada dirinya sendiri maka kehidupan akan
keras kepadanya.
Albert Einstein
juga pernah mengatakan bahwa keberhasilan saya 1 % nya disebabkan oleh
kejeniusan sedangkan 99 5 nya disebabkan oleh kerja keras. Artinya Albert
Einstein sendiri mengakui dan menyadari bahwa kesuksesannya sebagai seorang
ilmuwan besar disebabkan oleh kerja keras yang dilakukannya untuk belajar,
berpikir dan bereksperimen.
Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Prof. MAriand Diamond, ahli syaraf yang
melakukan bedah otak Einstein ketika beliau meninggal dunia dan memang
menghibahkan otaknya untuk penelitian, menemukan bahwa kelebihan dan keunggulan
otak Einstein dibandingkan orang kebanyakan bukan dari sel otak berpikir, tapi
dari sel rumah tangga yaitu sel glial yang beperan mensuplai energy dan makanan
bagi otak. Sel ini berada dalam jumlah yang sangat banyak oleh Einstein di area
yang menurut para ahli syaraf disebut Area 039. Kenapa Einstein memiliki sel
glial yang lebih banyak? hal ini disebabkan karena Einstein berpikir lebih
banyak, dan selalu merangsang aktivitas mental dan pikiran otaknya dengan
tantangan-tantangan berpikir. Akibatnya sel otak terus aktif dan berkembang.
Semua ini terjadi karena Einstein terus berpikir dan bekerja lebih keras dari
orang kebanyakan.
Kerja Aktualitas
Kerja Puas berarti
bekerja sesuai dengan potensi, bakat, dan visi hidup yang kita miliki dalam
rangka melakukan aktualisasi diri sehingga kita menemukan kepuasan dan
kesenangan dalam bekerja. Kebutuhan manusia yang tertinggi menurut Abraham
Maslow adalah kebutuhan aktualisasi diri, sedangkan kebutuhan yang paling
primitive atau kebutuhan dasar (basic needs) manusia adalah kebutuhan biologis
seperti makan, minum dan reproduksi.
Kerja
aktualitas ini disebut juga kerja yang sesuai dengan panggilan jiwa. Kita akan
senang bekerja ketika pekerjaan itu sesuai dengan hati nurani dan potensi yang
kita miliki. Akibatnya kita akan mencintai pekerjaan kita. siapa yang sudah
jatuh pada mencintai pekerjaannya akan suka dan senang dalam bekerja. Disaat
kita suka dan senang bekerja, maka potensi dan kreativitas kita akan keluar,
sehingga pekerjaan kita menjadi lebih baik dan bernilai.
Sebaliknya jika
kita bekerja dengan terpaksa, hanya karena memenuhi tuntutan ekonomi misalnya,
tapi kita tidak menyukai dan menyenangi pekerjaan tersebut, maka kita bekerja
hanya sebatas memenuhi kewajiban saja, sehingga pekerjaan kita hanya sekedar
cukup, tapi tidak mampu menghasilkan nilai lebih ( added value) yang akan
mendongkrak harga dan citra diri kita dimata orang lain.
Bagaimana agar
kita dapat bekerja aktualitas ini? Yaitu dengan terlebih dahulu menemukan apa
visi, cita-cita, harapan dan keinginan kita di masa depan. Galilah dari dalam
diri apa yang betul-betul kita inginkan dalam hidup. Setelah menemukan jawabannya, maka tulislan
keinginan, visi dan cita-cita hidup kita itu. Lalu buatlah rencana bagaimana
untuk mewujudkannya. Kemudian bekerjalah dalam rangka aktualisasi diri dengan
visi dan rencana yang sudah ita buat tadi. Insya Allah kesuksesan dalam bekerja
akan dapat kita wujudkan.
Kerja Puas
Kerja puas yaitu kerja
yang dilakukan dengan niat untuk melayani orang lain dengan sebaik-baikya
sehingga mereka merasa puas dan senang terhadap hasil kerja kita. kerja puas
ini berorientasi melayani dengan pelayanan prima (service excellent). Kerja
dengna pelayanan prima sangat penting bagi seseorang atau sebuah perasaan.
Kerja pelayanan prima ini adalah kerja yang berorientasi pada pelanggan. Baik
pelanggan internal sesame anggota organisasi atau perusahaan, atapun pelanggan
eksternal yang membeli barang dan jasa yang kita produksi.
Kenapa kita mesti
berorientasi pada pelanggan atau customers? Karena kelangsungan bisnis, usaha
dan kerja kita sangat tergantung pada kemauan pelanggan untuk membeli produk
kita dan menjadi pelanggan yang loyal dan setia. Sehingga ketika dia membeli
produk kita, dia tidak hanya mencobanya sekali, tapi berkali-kali bahkan akan menyarankan
memberli produk kita kepada orang yang dia kenal.
Dalam sebuah
bisnis pada hakikatnya pelanggan adalah boss kita, atau dialah yang menggaji
kita dengan membeli produk kita. kita dapat membayangkan bagaimana kita
memperlakukan boss kita. Tentu kita melayaninya dengan sebaik-baiknya, penuh
dengan keramahan dan sikap yang positif.
Ada 3 konsep
yang dapat kita lakukan dalam melakukan pelayanan prima demi mewujudkan
kepuasan kita dan kepuasan pelanggan yang disingkat 3 A. A yang pertama yaitu
Pelayanan dengan Attention atau perhatian. Perhatian ini sangat penting kita
berikan pada pelanggan. Pelanggan yang diperhatikan dan dilayani perkataan dan
kebutuhannya dengan baik dapat dipastikan akan membeli produk kita dan menjadi
pelanggan setia. Memberi perhatian pada pelanggan berarti juga berusaha
memahami berbai tipe-tipe pelanggan dan berusaha untuk menyesuaikan diri dengan
berbagai tipe tersebut. Ada pelanggan yang bertipe cuek, pemalu, peramah bahkan
cerewet dan pemarah. Maka menghadapinya perlu kesadaran dan kesabaran. Ada pula
pelanggan yang hanya sekedar melihat-lihat dulu baru memutuskan untuk membeli,
bisa jadi tidak sekarang tapi nanti. Kadang seorang penjual terjebak pada
hasrat agar pelanggan memutuskan membeli sekarang, sehingga ketika melayani
pelanggan yang melihat-lihat dia tidak melakukan pelayanan prima.
A yang kedua adalah Attitude yaitu sikap. Pelayanan
dengan konsep Sikap ini berarti memberikan sikap yang terbaik dalam melayani
pelanggan yaitu sikap positif. Sikap positif itu antara lain yang disingkat
dengan7 S yaitu senyum, salam, sapa, sopan, santun, simak, dan simpatik. Sikap
7 S ini perlu dilandasi dengan kerja Ikhlas sehingga kita melakukannya dari
hati yang terdalam bukan hanya karena tuntutan kerja semata.
A yang ketiga yaitu Action atau tindakan. Segeralah
untuk bertindak memenuhi kebutuhan pelanggan anda. Jangan lambat dan
menunda-nunda untuk bekerja. Kelambatan anda bertindak akan menyebabkan
pelanggan anda lama menunggu, padahal kebutuhan untuk menikmati produk biasanya
bersifat urgen dan segera. Menunggu adalah pekerjaan yang paling membosankan.
Banyak kejadian sebuah produk yang berkualitas, seperti sebuah rumah makan yang
memiliki makanan enak, tapi lamat dalam pelayanan akan membuat pelanggannya
merasa bosan menunggu, kecewa dan memutuskan untuk tidak jadi membeli disana,
bahkan untuk seterusnya. Padahal pepatah mengatakan mencari orang yang tidak
menyukai kita itu gampang, mencari orang yang suka itu yang sulit. Tapi lebih
sulit lagi mencari orang yang setia dan loyal kepada kita. maka konsep 3 A ini
bertujuan untuk membuat pelanggan setia kepada kita, yang tergantung pada diri
kita sendiri bagaimana bersikap dan memperlakukan pelanggan. Inilah yang
dimaksud dengan kerja puas itu yaitu kerja dengan pelayanan prima.
Kerja Kualitas
Kerja kualitas yaitu
bekerja dengan kualitas dan hasil terbaik yang kita miliki. Seseorang yang
bekerja kualitas berusaha memberikan potensi terbaik dan karya terbaiknya untuk
menghasilkan produk berupa barang dan jasa yang berkualitas.
Dalam konsep
pemasaran yang dikenal dengan marketing mix yaitu 4 P (Product, Price, Place
dan Promotion) mengungkapkan kualitas dari sebuah produk menentukan kesuksesan
pemasaran produk tersebut.
Untuk
menghasilkan produk yang berkualitas diperlukan kerja yang berkualitas dari
orang yang berkualitas. Oleh karena itu untuk menghasilkan kerja yang
berkualitas seseorang harus mau terus meningkatkan kualitas dirinya dengan
terus meneru belajar dan mengasah potensi dirinya. Belajar itu bisa dilakukan
dengan membaca, mengikuti pelatihan dan mendapatkan bimbingan dari yang ahli
dibidang tersebut. Tapi konsep terpenting dari belajar adalah belajar secara
mandiri atau mendidik diri sendiri dengan atau tanpa pengaruh orang lain. Orang
yang memiliki kemampuan belajar mandiri, memiliki minat dan keinginan yang
tinggi untuk belajar. Semua itu bersumber dari motivasi intrinsic atau motivasi
internal yang besar dari dalam dirinya.
Kerja Integritas
Kerja integritas adalah kerja yang dilakukan
dengan penuh dedikasi, disipin, jujur, amanah dan bertanggung jawab. Orang yang
bekerja integritas adalah orang yang memiliki integritas kepribadian, yaitu
yang singkron dan konsisten antara perkataan dan perbuatannya.
Sikap
integritas ini sangat penting dalam bekerja, karena tanpa ini semua pekerjaan
akan gagal bahkan hancur dan merugikan. Tanpa kejujuran kita akan menyaksikan
sebuah usaha bahkan sebuah Negara hancur akibat penipuan dan korupsi. Orang
pintar yang tidak memiliki integritas kepribadian atau sifat kejujuran dan
amanah, akan menjadi bahaya besar yang akan menghancurkan secara perlahan
sebuah organisasi dan perusahaan.
Oleh karena itu
dalam proses rekrutmen maupun proses pengembangan SDM maka sebuah organisasi
atau perusahaan harus mampu memilih orang yang memiliki integritas kerja,
ataupun mampu membuat sistem dan budaya yang dapat menumbuhkan integritas kerja
secara maksimal.
Orang yang
melakukan kerja integritas, cepat atau lambat akan berhasil dan sukses dalam
pekerjaannya. Mereka layak untuk mendapatkan jabatan dan amanah yang lebih
besar. Mereka menyadari sebuah posisi atau jabatan adalah amanah yang harus
dipertangguhng jawabkan dunia dan akhirat, sehingga mareka bekerja dengan
kejujuran dan bertanggung jawab. Walaupun orang lain tidak melihat, mereka
tetap bekerja dengan dedikasi dan kejujuran, sehingga setiap pekerjaan mereka
dapat selesai dengan baik.
Kerja Selaras
Kerja selaras adalah
kerja yang dilakukan dengan kerjasama yang solid dan kompak dengan orang lain.
Kerjasama tim adalah sebuah keniscayaan dalam sebuh organisasi dan perusahaan.
Tanpa kerjasama yang selaras dan harmonis maka sebuah organisasi dan perusahaan
akan mandeg dan terhambat pertumbuhannya.
Kerja selaras adalah kemampuan untuk
menyesuaikan diri, berdaptasi, saling memberi dan menerima dalam sebuah tim.
Orang yang mampu bekerja selaras adalah orang yang memiliki kecerdasan
emosional yaitu mengenali emosi orang lain dan mampu berempati kepada orang
tersebut, sehingga dapat meraih kesuksesan dalam pergaulan.
Setiap orang
dalam sebuah organisasi dan perusahaan memiliki fungsi dan peran masing-masing,
namun mereka ibaratkan bangunan yang saling menguatkan satu sama lainnya. Allah
swt pun lebih menyukai sebuah amal dan pekerjaan yang dilakukan dengan kompak
dan sinergis. Allah swt berfirman dalam Surat Ash Shaf : 4 “ sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang berjuang dijalan-Nya seperti sebuah shaf (barisan)
yang tersusun rapi. Tersusun rapi disini maksudnya bekerja dengan selaras dan
kompak.
Seseorang yang
tidak memiliki keinginan dan kemampuan untuk kerja selaras biasanya bekerja
dengan sebaliknya, yaitu kerja yang tidak harmonis danpenuh konflik. Sebuah tim
yang identik dengan konflik, tanpa dibarengi kemampuan mengendalikan konflik,
akan menjadi Tim yang disibukkan oleh permasalahan internal, sehingga
persoalan-persoalan yang lebih krusial terkait kemajuan organisasi dan
perusahaan mereka menjadi terabaikan. Akibat minimalnya, kinerja mereka menjadi
menurun, bahkan saling menyalahkan dan menjatuhkan. Suasana bekerja seperti ini
sangat tidak kondusif dan merugikan bagi pribadi maupun perusahaan.
Penulis pernah
melihat di sebuah Organisasi kepemudaan yang cukup besar, terjadi konflik
kepemimpinan. Dimana sebagian orang dalam organisasi tersebut tidak suka dengan
kepemimpinan Ketuanya karena suatu sebab tertentu, sehingga mereka melakukan
upaya untuk menjatuhkan dan mengganti ketua tersebut tanpa melalui Musyawarah
atau sidang Umum seperti biasanya. Akibatnya terjadilah konflik yang
berkepanjangan dalam organisasi tersebut karena ada yang pro dan ada yang
kontra. Akhirnya selama tahun kepengurusan itu, yang terjadi hanyalah upaya
perebutan kekuasaan. Setelah priode kepengurusan tersebut itupun masalahnya
juga belum selesai akibat terjadinya penurunan citra dan kinerja organisasi
akibat konflik tersebut. Ini akibat kerja tidak selaras dan sinergis, dimana
masing-masing individu lebih menonjolkan ego masing-masing menyatakan dirinya
yang paling benar, sehingga mengabaikan orang lain.
Padahal untuk mewujudkan kerja selaras diperlukan win
win solution, sebagaimana yang diungkapkan oleh Stephen R Covey dalam buku The
7 Habit of Hghly effective People bahwa untuk mewujudkan public victory atau
kemenangan public kita harus berusaha untuk memahami terlebih dahulu baru minta
dipahami. Kemudian berikutnya berusaha untuk mewujudkan sinergi dan win-win
solution atau sama-sama menang. Bukan win lose solution, atau saya menang anda
kalah.
Kerja selaras
adalah kerja yang berusaha saling menghargai dan menyokong dengan orang lain
walaupun dalam suasana yang kompetitif namun positif. Ketika kita ingin maju
dan berprestasi dalam kerjasama tim disebuah perusahaan, bukan dengan cara
memadamkan lampu orang lain, tapi dengan membuat lampu kita menjadi lebih
terang. Kalau hal ini dilakukan akan menghasilkan konflik bahkan perpecahan
dalam organisasi atau perusahaan yang kita berada didalamnya. Sebagai contoh
dalam sebuah perusahaan ada seseorang yang berusaha untuk menutupi
kekurangannya tapi dengan mencari kekurangan orang lain. Sehingga kerjanya setiap hari adalah
mencari-cari kesalahan orang lain kemudian menceritakan kepada orang lain.
Ketika orang yang diceritakan mengetahui, tentu dia merasa marah dan
tersinggung, sehingga timbullah permusuhan dan kompetisi yang tidak sehat. Akibatnya
suasana kerja dalam perusahaan itu tidak kondusif, penuh dengan sandiwara,
namun dalam hati masing-masing ada
kemarahan dan kedengkian. Akibatnya kerja yang mereka lakukan tidak
optimal dan efektif.
Sebuah
organisasi yang kebanyakan orang didalamnya adalah orang-orang negative yaitu
orang yang berpikir dan bersikap negative, senang dengan konflik, ego pribadi
yang tinggi, suka mengkritik dan mencari kesalahan orang lain dan lupa dengan
kesalahannya, tidak jujur, dan tidak bertanggung jawab akan menghasilkan sebuah
organisasi dan perusahaan yang negative pula, yang lama kelamaan bisa
menyebabkan perusahaan itu mundur, dan rugi. Jika tidak segera diatasi maka
perusahaan dan organisasi itu bisa hancur dan gulung tikar. Inilah akibat kerja
tidak selaras.
Bagaimana cara
mewujudkan kerja selaras ini? Pertama, setiap orang harus disadarkan bahwa
tidak mungkin mereka dapat bekerja sendirian tanpa orang lain. Manusia adalah
makhluk sosial yang membutuhkan orang lain. Namun mareka harus menyadari juga
bahwa setiap orang memiliki pikiran dan sikap yang tidak sama. Maka tugas kita
adalah menjembatani dan menata perbedaan itu sehingga menghasilkan keindahan.
Seperti pelangi, terlihat indah karena warnanya berbeda-beda. Pepatah Minang
juga mengatakan, bersilang kayu didalam tungku, maka api akan hidup. artinya
kayu yang disusun bersilangan atau berbeda yang menyebabkan api dalam tungku
itu akan hidup. Perbedaan bukanlah masalah atau kemunduran, masalahnya adalah
ketidak mampuan kita mengelola perbedaan dan mewujudkan kerja selaras.
Kedua, jadilah
orang yang berusaha untuk menghargai pendapat, memberi semangat dan mendukung
orang lain. Jangan menjadi orang yang iri, dengki dan sakit hati ketika melihat
orang lain maju dan lebih baik dari kita. jangan pula menjadi orang yang suka
memadamkan semangat orang lain. Jadilah orang yang senang dengan kesenangan
orang lain, dan sedih dengan kesedihan orang lain, jangan sebaliknya sedih
dengan kesenangan orang lain dan senang dengan kesedihan orang lain, inilah
manusia yang dihatinya penuh kedengkian yang mengakibatkan dia dibenci dan
tidak disukai orang lain, karena dia juga membenci dan tidak menyukai orang
lain.
Ketiga, ketika
menemukan perbedaan dan silang pendapat, maka berusahalah untuk memahami orang
lain terlebih dahulu baru kita minta dipahami. Kemudian berusahalah untuk
mencari solusi yang sama-sama menguntungkan kedua belah pihak. Berusaha juga
untuk melakukan komunikasi asertif, bukan komunikasi pasif apalagi agresif. Komunikasi
asertif maksudnya kita menyampaikan yang kita sukai atau tidak kita sukai tanpa
menyinggung perasaan, menyalahkan atau menyerang orang lain. Misalnya kita
berkata begini “ Saya menghargai pendapat saudara, mungkin pendapat saudara ada
benarnya, tapi kalau boleh saya berpendapat mungkin ini lebih tepat untuk saat
ini”. Ketika komunikasi asertif seperti ini kita ungkapkan maka orang yang
berbeda pendapat dengan kita tidak akan marah dan merasa tersinggung, bahkan
berdasarkan pengalaman saya, mereka akan menerima pendapat kita. Tapi jika kita
melakukan komunikasi agresif misalnya dengan mengatakan “ saya tidak setuju
dengan pendapat saudara!, pendapat saudara salah!. Yang benar itu adalah ini!”.
Maka kita dapat memastikan bahwa orang lain pasti akan bertahan bahkan
menyerang kita pula dengan menyalahkan pendapat kita. Akibatnya terjadilah
konflik karena ketidakmampuan mewujudkan kerja yang selaras yang diawali dengan
komunikasi yang selaras.
Keempat,
hilangkan dari diri kita sifat buruk sangka dan mencari-cari kesalahan orang
lain, termasuk menggunjing atau menceritakan aib serta kesalahan orang lain. Lebih
baik kita sibuk memperbaiki kesalahan dan kekurangan kita. kalau kita menemukan
kesalahan orang lain, maka sebaiknya kita menyampaikan secara langsung kepada
orang tersebut dengan maksud menasehati dan memberi masukan. Tentu saja dengan
cara yang baik dan menunggu momen yang tepat untuk itu, karena jika tidak dapat
menyebabkan justru masukan kita membuat orang tersebut merasa marah dan
tersinggung karenanya.
Allah swt juga
melarang kita untuk menjadi orang yang berburuk sangka dan mencari-cari
kesalahan orang lain serta menggunjingkannya. Sebagaimana firman Allah swt
dalam Surat Al Hujurat : 12 sebagai berikut “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah
kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu
dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan
satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging
saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha
Penyayang”.
Kerja Tuntas
Kerja tuntas adalah kerja yang dilakukan
sampai selesai sesuai dengan tugas dan fungsi kita. Dalam berwirausaha kerja tuntas
adalah kerja yang tidak separo hati, tapi bekerja dengan sepenuh hati dan sepenuh
kemampuan kita.
Kerja tuntas
berarti kita bekerja dan menyelesaikan tantangan kerja yang kita miliki sampai
ke akar-akarnya. Orang yang bekerja tuntas tidak suka bekerja dengan
menunda-nunda apalagi melalaikan pekerjaannya.
Kerja tuntas
ini perlu dilakukan dengan konsep manajemen yang baik. Konsep manajemen
memiliki rumus POACE. P yaitu Planning atau perencanaan, artinya kerja tuntas
harus dimulai dengan perencanaan yang komprehensif dan tuntas pula. Ungkapan
manajemen mengatakan : siapa yang berhasil merencanakan maka dia merencanakan
keberhasilan, dan siapa yang gagal merencanakan, maka dia merencanakan
kegagalan.
O yang kedua
adalah Organizing atau pengorganisasian. Setelah perencanaan maka kita perlu
melakukan pengorganisasian atau pembagian tugas sesuai dengan kemampuan kita
masing-masing. Konsepnya adalah berikan amanah kepada yang berhak menerimanya
kata Nabi Muhammad Saw. Atau dalam istilah manajemen The Right Man on The Right
Place.
A yang ketiga
adalah Actuating atau pelaksanaan. Sebuah perencanaan tidak akan terlihat
keunggulannya ketika tidak dilaksanakan. Tanpa pelaksanaan kerja kita tidak
akan tuntas. Perencanaan hanya akan menjadi macan kertas. Oleh karena itu
perencanaan harus dikerjakan dengan tahapan dan prosedur yang benar.
Perencanaan harus di eksekusi oleh orang yang tepat dan kapabel, serta memiliki
kemampuan teknis yang memadai.
C yang keempat
adalah controlling atau pengawasan dan supervise. Pengawasan dan supervise ini
sangat penting dilakukan agar perencanaan yang kita buat dapat selaras dengan
pelaksanaan. Kadang dalam pelaksanaan terjadi penyimpangan atau bahkan kadang
perencanaan yang dibuat sulit untuk diterapkan dllapangan karena terlalui
idealis atau terlalu rumit, sehingga perlu fleksibilitas, disini perlu
pengawasan supaya kebijakan strategis dapat diambil ketika dilapangan yang
tidak mengakibatkan tertundanya atau terlambatnya eksekusi. Pengawasan juga
penting dilakukan agar kita dapat memastikan kita berjalan menuju tujuan yang
benar dan kita inginkan, tidak keluar dari jalur yang sudah ditentukan.
E yang kelima
adalah evaluating atau evaluasi. Evaluasi ini sangat penting untuk kita lakukan
dalam rangka mengetahui dimana letak kekurangan, kelemahan atau kendala yang
kita hadapi di lapangan. Tanpa evaluasi kita tidak akan bisa melakukan
perubahan dan perbaikan kedepan. Akibatnya kita akan mandeg. Sebuah organisasi
yang maju adala yang mau membuka diri terhadap perbaikan dan perubahan.
Perubahan adalah suatu kepastian. Siapa yang tidak mau berubah akan tertinggal
dan mati. Penulis pernah melihat sebuah media massa local yang sudah sangat
lama berdiri dan paling senior akhirnya hampir mati, karena tidak mau melakukan
perubahan pada tampilan dan manajemennya. Padahal media massa lain yang
sekarang lebih unggul dalam oplah dan iklannya baru muncul belakangan dan masih
sangat muda dibandingkan usia media massa senior tersebut. Namun media massa
yang baru berdiri tersebut tampil dengan lebih menarik, variatif dan halaman
full colour. Sementara media massa lama tersebut, tetap bertahan dengan
kelamaannya. Untung saja disaat hampir mati, ada pengusaha yang bersedia
melakukan take over dan mengambil alih pengelolaannya, sehingga terjadilah perubahan
manajemen dan perubahan tampilan media massa tersebut. Sekarang media itu sudah
mulai eksis kembali dan menanjak naik. Ini akibat kemauan melakukan evaluasi
diri dan perubahan. Jika tidak kita akan tertinggal dan gagal total.
Setelah
melakukan kelima fungsi manajemen ini dengan baik maka kita sudah menerapkan
konsep kerja tuntas. Semoga kita dapat meraih keberhasilan dalam bisnis,
organisasi dan perusahaan yang kita kelola dengan 9 Etos kerja Sukses ini.
Salam Sukses Sejati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar