Total Tayangan Halaman

Kamis, 13 Februari 2014

9 ETOS KERJA SUKSES



Oleh Boy Hadi Kurniawan

                Kita menyadari bahwa kerja yang dilakukan tanpa etos kerja akan berbuah kegagalan atau hasil yang tidak sesuai harapan dan tujuan. Oleh karena itu kita harus memiliki 9 etos kerja yang mengantarkan kita menuju kesuksesan dalam pekerjaan kita, yaitu :
Kerja Ikhlas
                Keikhlasan adalah salah satu kekuatan spiritual yang dimiliki oleh manusia. Keikhlasan akan memberikan kekuatan dan ketenangan dalam hati dan jiwa manusia. Keikhlasan juga perbuatan yang membuat amal ibadah kita diterima oleh Allah swt. Sebaliknya perbuatan yang tidak dilandasi keikhlasan membuat amal, ibadah dan perbuatan kita tidak ada nilainya disisi Allah swt. Dalam qur’an Allah swt menyuruh kita untuk memurnikan ketaaan kita hanya kepada Allah swt atau ikhlas dalam beribadah kepada-Nya. Rasulullah saw juga menyampaikan bahwa “Setiap amal manusia itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan apa yang dia niatkan”. Dari hadist ini kita dapat menyimpulkan bahwa niat itu adalah kekuatan. Niat adalah harapan yang akan dapat menjadi kenyataan. Ketika kita berniat baik, maka kebaikanlah yang akan kita dapatkan, sebaliknya jika kita berniat buruk maka keburukan pula yang akan kita dapatkan. Bahkan dalam Al qur’an dikatakan Iblis dan Syaithan tidak akan sanggup menjerumuskan dan mempengaruhi manusia yang mukhlis, yaitu mereka yang beribadah dan beramal dengan keikhlasan dan mengharap ridha Allah swt.  
Oleh sebab itu, Kerja ikhlas adalah kerja yang dilakukan dengan penuh ketulusan dan mengharap ridha hanya semata dari Allah swt, sehingga ukuran sukses pekerjaan itu adalah kebenaran dan nilai-nilai spiritual. Mereka bekerja dengan hati nurani dan nilai moral yang tinggi yaitu kejujuran, kepedulian pada sesame, kesabaran, amanah, dapat dipercaya, bertanggung jawab dan rasa syukur atas apa yang diperolehnya dari hasil kerja yang dia lakukan. Orang yang bekerja dengan kerja ikhlas juga akan menghindarkan dirinya dari pelanggaran nilai-nilai moral dan spiritual dalam menjalankan kerjanya seperti kebohongan, kecurangan, penipuan, korupsi, dan lain sebagainya. Karena mereka menyadari bahwa pekerjaannya adalah aktualisasi dari pengabdiannya kepada Allah swt. Sebaliknya mereka akan bekerja dengan sepenuh hati dan tidak semata berharap pamrih dari manusia. Kenapa? Karena mereka yang bekerja ikhlas adalah yang telah menyadari makna kerja, bahwa kerja adalah ibadah, yaitu dalam rangka mengabdi dan beribadah kepada Allah swt sebagaimana firman Allah swt “ Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia, melainkan hanya untuk beribadah kepada-Ku”. Berikut ini adalah manfaat lainnya kerja yang dilakukan dengan ikhlas, yaitu :
Pertama, Orang yang melakukan kerja ikhlas akan bekerja dengan konsisten, karena mereka tidak dipengaruhi oleh pujian ataupun kritikan/celaan orang lain. Banyak orang yang bekerja dengan semangat naik turun karena terpengaruh oleh pujian dan celaan orang lain. Ketika orang memuji dia bersemangat, tapi sebaliknya ketika orang mengkritik semangatnya akan menurun bahkan hilang.
Kedua, Orang yang bekerja dengan ikhlas akan bekerja dengan segenap kemampuan dan potensinya. Dia akan memberikan kinerja dan pelayanan yang terbaik yang mampu dia lakukan. Dia melakukan itu karena dia menyakini dan menyadari bahwa pekerjaan yang dia lakukan tidak hanya berdimensi duniawi dan materi, tapi juga bermanfaat untuk akhiratnya. Dia menyadari kerja yang dilakukannya adalah bentuk pengabdiannya kepada Tuhan-nya, sehingga dia akan bekerja dengan totalitas dan kesungguhan hati. Meskipun tidak ada materi atau seimbang materi yang dia dapatkan dengan kinerja dan pelayanan yang diberikannya, tapi dengan keikhlasan dia meyakini jika kerja yang dilakukannya bermanfaat maka dia akan mendapatkan balasan dari Allah swt.
Ketiga, terhindar dari perbuatan salah, menyimpang, dosa dan merugikan orang lain, sebagaimana yang dicontohkan diatas seperti penipuan, kebohongan, pencurian dan korupsi, karena mereka bekerja dengan mengharap ridha Allah swt, sehingga mereka tidak mau mengerjakan perbuatan yang dibenci dan dilarang oleh Allah swt. Perbuatan seperti penipuan dan kebohongan adalah sikap yang dibenci dan dilarang keras oleh Allah swt dan Rasul-Nya. Apalagi perbuatan korupsi yang dilakukan oleh pejabat Negara dan pegawai negri yang merugikan banyak orang dan merusak stabilitas Negara sehingga dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur yang menjadi hajat hidup orang banyak seperti jalan, jembatan, gedung-gedung sekolah akibat di korupsi oleh para pejabat, birokrat ataupun pihak swasta yang menjadi pelaksana.
Kerja ikhlas dapat mengantarkan manusia pada sukses sejati, yaitu sukses dunia dan akhirat, diri sendiri dan orang lain, material dan spiritual. Kerja ikhlas tidak hanya mendatangkan ridho Allah semata, tapi juga mendatangkan rasa suka dan senang dari sesama manusia. Seorang pengusaha yang ikhlas dalam melayani konsumennya sehingga memberikan senyuman yang terbaik, produk yang terbaik dan sikap yang terbaik, pasti akan disenangi oleh konsumennya, sehingga konsumen akan terus membeli produknya. Seorang karyawan yang ikhlas dalam bekerja sehingga memberikan kualitas kerja yang terbaik, akan membuat pimpinannya menjadi senang dan suka kepadanya, sehingga selalu diberi kepercayaan dalam bekerja. Pimpinannya pun akan menilai dia layak untuk mendapatkan jabatan yang lebih baik dan lebih tinggi jika kualitas kerjanya bagus dan maksimal, akibatnya dari segi gaji ataupun karirnya akan terus menanjak.
Kerja ikhlas juga dapat menghindarkan manusia dari persaingan tidak sehat dalam bekerja, yang menyebabkan perasaan iri, dengki, marah, dan dendam kepada rekan kerja ataupun competitor bisnisnya. Mereka tidak merasa kawan kerja sebagai saingan yang harus dijatuhkan, dikalahkan dan disingkirkan. Mereka siap menerima kenyataan seandainya ada rekan kerja yang lebih baik darinya. Sebaliknya, Orang yang dihatinya ada riya’, iri dan kedengkian ketika mengetahui ada orang yang lebih baik, akan merasa orang itu adalah musuhnya, sehingga kinerja tim dan organisasi menjadi buruk akibat konflik yang ada didalamnya. Padahal Organisasi dan perusahaan yang sukses bukan hanya diisi orang-orang yang hebat, tapi juga oleh orang-orang yang mampu bekerjasama dengan baik. Sedangkan mereka yang bekerja ikhlas dan tulus, dengan besar hati mau mengakui kelebihan orang lain dan kekurangan dirinya, bahkan dia siap dan mau belajar dari orang tersebut. Dia tidak memandang usia dan lama pekerjaan. Orang yang tidak ikhlas menerima kelebihan orang lain, seringkali menilai orang dari usianya, artinya kalau lebih tua baru dia mau belajar dari orang tersebut, atau memandang masa kerja, kalau lebih senior baru dia mau menghargai dan menghormatinya.
Secara pribadi jika kita diminta untuk memilih atau menilai teman, kita akan senang pada teman yang jika dia membantu kita, dia membantu dengan ikhlas, jika dia berkata kepada kita, dia berkata dengan jujur dan tulus, sebaliknya, kita pasti akan benci atau tidak senang pada orang yang berharap pamrih dalam membantu, walaupun kita juga ingin menghargai jasanya, atau orang yang ketika dia berkata kita tidak bisa menduga apakah maksudnya baik, tulus atau tidak. Oleh karena itu orang yang memiliki etos kerja ikhlas, akan bekerja dengan dedikasi dan integritas yang tinggi, dapat dipastian cepat atau lambat kesuksesan akan dia raih, baik didunia maupun akhirat.
Kerja Cerdas
                Kerja cerdas adalah kerja yang dilakukan dengan menggunakan kekuatan intelektual dan pemikiran. Kerja cerdas juga berarti kerja dengan penuh kreativitas, produktivitas dan daya cipta yang tinggi. Orang yang bekerja cerdas adalah mereka yang ketika menghadapi tantangan kerja berusaha memberikan ide, gagasan dan pemikiran yang terbaik agar kerja yang dilakukan berjalan efektif dan efisien. Mereka tidak menyerah ketika menghadapi masalah, tapi berusaha terus untuk mencari solusi dan jalan keluar walaupun berkali-kali mengalami kegagalan.
                Orang yang bekerja cerdas adalah mereka yang kreatif dan senang melakukan inovasi dan perbaikan-perbaikan yang konstruktif terhadap kerjanya. Mereka tidak suka dengan kemonotonan dan kebekuan dalam bekerja. Mereka menyukai perubahan untuk menuju lebih baik.
                Negara-negara maju, seperti jepang dan cina adalah contoh mereka yang bekerja dengan cerdas. Mereka berhasil menemukan ide dan gagasan baru untuk menghasilkan tekonologi yang lebih murah, efektif dan efesien, sehingga produk-produk jepang dalam teknologi seperti mobil dan motor laku dan cepat diterima oleh pasar. Kenapa? Karena mereka bekerja dengan cerdas, menggunakan prinsip ATM yaitu Amati, Tiru dan Modifikasi. Mereka belajar dari orang atau bangsa lain dengan mengamatinya, setelah itu mencoba untuk menirunya dan kemudian mereka melakukan kerja cerdas yaitu dengan modifikasi terhadap produk yang sudah ada sehingga menjadi lebih baik.
                Berdasarkan penjelasan diatas, maka ciri-ciri orang yang memiliki etos kerja cerdas adalah sebagai berikut : Pertama, dalam bekerja mereka menyukai melakukan inovasi dan gagasan baru yang membuat kerja mereka menjadi lebih baik dan efektif. Kedua, mereka mau merubah diri ketika mendapatkan masukan atau saran untuk membuat kerjanya menjadi lebih baik. Ketiga, mereka selalu berusaha memecahkan persoalan dan masalah kerja yang dihadapinya dengan ide-ide yang kreatif dan solutif. Keempat, mereka adalah orang yang selalu memiliki dan memelihara rasa ingin tahu yang tinggi, sehingga memiliki keinginan yang tinggi untuk belajar. Kelima, mereka siap melaksanakan ide dan gagasannya secara konsisten, tidak hanya mampu berpikir dan mengatakannya, tapi juga mampu melaksanakannya.
Kerja Keras
                Kerja keras adalah kerja yang dilakukan dengan kekuatan fisik dan mental. Kerja keras artinya bersungguh-sungguh dan menggunakan segenap waktu dan kemampuan untuk bekerja menggapai cita-cita dan tujuan hidup untuk meraih kesuksesan dan kebahagiaan dunia dan akhirat.
                Untuk dapat bekerja keras, kita harus memiliki ketahanan fisik dan mental yang prima. Disaat orang lain bersantai dan berleha-leha para pekerja keras akan terus bekerja. Mereka bekerja 2 sampai 3 kali bahkan lebih dari orang lain. Oleh sebab itu mereka akan sukses 2 sampai 3 kali lebih sukses dibandingkan orang lain.
                Sebuah ungkapan dari Motivator Andrie wongso menyatakan bahwa kerja keras dapat melunakkan atau  kehidupan yang juga keras. Barangsiapa yang keras pada dirinya sendiri, maka kehidupan akan lunak kepadanya. Barangsiapa yang lunak kepada dirinya sendiri maka kehidupan akan keras kepadanya.
                Albert Einstein juga pernah mengatakan bahwa keberhasilan saya 1 % nya disebabkan oleh kejeniusan sedangkan 99 5 nya disebabkan oleh kerja keras. Artinya Albert Einstein sendiri mengakui dan menyadari bahwa kesuksesannya sebagai seorang ilmuwan besar disebabkan oleh kerja keras yang dilakukannya untuk belajar, berpikir dan bereksperimen.
                Hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. MAriand Diamond, ahli syaraf yang melakukan bedah otak Einstein ketika beliau meninggal dunia dan memang menghibahkan otaknya untuk penelitian, menemukan bahwa kelebihan dan keunggulan otak Einstein dibandingkan orang kebanyakan bukan dari sel otak berpikir, tapi dari sel rumah tangga yaitu sel glial yang beperan mensuplai energy dan makanan bagi otak. Sel ini berada dalam jumlah yang sangat banyak oleh Einstein di area yang menurut para ahli syaraf disebut Area 039. Kenapa Einstein memiliki sel glial yang lebih banyak? hal ini disebabkan karena Einstein berpikir lebih banyak, dan selalu merangsang aktivitas mental dan pikiran otaknya dengan tantangan-tantangan berpikir. Akibatnya sel otak terus aktif dan berkembang. Semua ini terjadi karena Einstein terus berpikir dan bekerja lebih keras dari orang kebanyakan.
Kerja Aktualitas
                Kerja Puas berarti bekerja sesuai dengan potensi, bakat, dan visi hidup yang kita miliki dalam rangka melakukan aktualisasi diri sehingga kita menemukan kepuasan dan kesenangan dalam bekerja. Kebutuhan manusia yang tertinggi menurut Abraham Maslow adalah kebutuhan aktualisasi diri, sedangkan kebutuhan yang paling primitive atau kebutuhan dasar (basic needs) manusia adalah kebutuhan biologis seperti makan, minum dan reproduksi.
                Kerja aktualitas ini disebut juga kerja yang sesuai dengan panggilan jiwa. Kita akan senang bekerja ketika pekerjaan itu sesuai dengan hati nurani dan potensi yang kita miliki. Akibatnya kita akan mencintai pekerjaan kita. siapa yang sudah jatuh pada mencintai pekerjaannya akan suka dan senang dalam bekerja. Disaat kita suka dan senang bekerja, maka potensi dan kreativitas kita akan keluar, sehingga pekerjaan kita menjadi lebih baik dan bernilai.
                Sebaliknya jika kita bekerja dengan terpaksa, hanya karena memenuhi tuntutan ekonomi misalnya, tapi kita tidak menyukai dan menyenangi pekerjaan tersebut, maka kita bekerja hanya sebatas memenuhi kewajiban saja, sehingga pekerjaan kita hanya sekedar cukup, tapi tidak mampu menghasilkan nilai lebih ( added value) yang akan mendongkrak harga dan citra diri kita dimata orang lain.
                Bagaimana agar kita dapat bekerja aktualitas ini? Yaitu dengan terlebih dahulu menemukan apa visi, cita-cita, harapan dan keinginan kita di masa depan. Galilah dari dalam diri apa yang betul-betul kita inginkan dalam hidup.  Setelah menemukan jawabannya, maka tulislan keinginan, visi dan cita-cita hidup kita itu. Lalu buatlah rencana bagaimana untuk mewujudkannya. Kemudian bekerjalah dalam rangka aktualisasi diri dengan visi dan rencana yang sudah ita buat tadi. Insya Allah kesuksesan dalam bekerja akan dapat kita wujudkan.
Kerja Puas
                Kerja puas yaitu kerja yang dilakukan dengan niat untuk melayani orang lain dengan sebaik-baikya sehingga mereka merasa puas dan senang terhadap hasil kerja kita. kerja puas ini berorientasi melayani dengan pelayanan prima (service excellent). Kerja dengna pelayanan prima sangat penting bagi seseorang atau sebuah perasaan. Kerja pelayanan prima ini adalah kerja yang berorientasi pada pelanggan. Baik pelanggan internal sesame anggota organisasi atau perusahaan, atapun pelanggan eksternal yang membeli barang dan jasa yang kita produksi.
                Kenapa kita mesti berorientasi pada pelanggan atau customers? Karena kelangsungan bisnis, usaha dan kerja kita sangat tergantung pada kemauan pelanggan untuk membeli produk kita dan menjadi pelanggan yang loyal dan setia. Sehingga ketika dia membeli produk kita, dia tidak hanya mencobanya sekali, tapi berkali-kali bahkan akan menyarankan memberli produk kita kepada orang yang dia kenal.
                Dalam sebuah bisnis pada hakikatnya pelanggan adalah boss kita, atau dialah yang menggaji kita dengan membeli produk kita. kita dapat membayangkan bagaimana kita memperlakukan boss kita. Tentu kita melayaninya dengan sebaik-baiknya, penuh dengan keramahan dan sikap yang positif.
                Ada 3 konsep yang dapat kita lakukan dalam melakukan pelayanan prima demi mewujudkan kepuasan kita dan kepuasan pelanggan yang disingkat 3 A. A yang pertama yaitu Pelayanan dengan Attention atau perhatian. Perhatian ini sangat penting kita berikan pada pelanggan. Pelanggan yang diperhatikan dan dilayani perkataan dan kebutuhannya dengan baik dapat dipastikan akan membeli produk kita dan menjadi pelanggan setia. Memberi perhatian pada pelanggan berarti juga berusaha memahami berbai tipe-tipe pelanggan dan berusaha untuk menyesuaikan diri dengan berbagai tipe tersebut. Ada pelanggan yang bertipe cuek, pemalu, peramah bahkan cerewet dan pemarah. Maka menghadapinya perlu kesadaran dan kesabaran. Ada pula pelanggan yang hanya sekedar melihat-lihat dulu baru memutuskan untuk membeli, bisa jadi tidak sekarang tapi nanti. Kadang seorang penjual terjebak pada hasrat agar pelanggan memutuskan membeli sekarang, sehingga ketika melayani pelanggan yang melihat-lihat dia tidak melakukan pelayanan prima.
A yang kedua adalah Attitude yaitu sikap. Pelayanan dengan konsep Sikap ini berarti memberikan sikap yang terbaik dalam melayani pelanggan yaitu sikap positif. Sikap positif itu antara lain yang disingkat dengan7 S yaitu senyum, salam, sapa, sopan, santun, simak, dan simpatik. Sikap 7 S ini perlu dilandasi dengan kerja Ikhlas sehingga kita melakukannya dari hati yang terdalam bukan hanya karena tuntutan kerja semata.
A yang ketiga yaitu Action atau tindakan. Segeralah untuk bertindak memenuhi kebutuhan pelanggan anda. Jangan lambat dan menunda-nunda untuk bekerja. Kelambatan anda bertindak akan menyebabkan pelanggan anda lama menunggu, padahal kebutuhan untuk menikmati produk biasanya bersifat urgen dan segera. Menunggu adalah pekerjaan yang paling membosankan. Banyak kejadian sebuah produk yang berkualitas, seperti sebuah rumah makan yang memiliki makanan enak, tapi lamat dalam pelayanan akan membuat pelanggannya merasa bosan menunggu, kecewa dan memutuskan untuk tidak jadi membeli disana, bahkan untuk seterusnya. Padahal pepatah mengatakan mencari orang yang tidak menyukai kita itu gampang, mencari orang yang suka itu yang sulit. Tapi lebih sulit lagi mencari orang yang setia dan loyal kepada kita. maka konsep 3 A ini bertujuan untuk membuat pelanggan setia kepada kita, yang tergantung pada diri kita sendiri bagaimana bersikap dan memperlakukan pelanggan. Inilah yang dimaksud dengan kerja puas itu yaitu kerja dengan pelayanan prima.
Kerja Kualitas
                Kerja kualitas yaitu bekerja dengan kualitas dan hasil terbaik yang kita miliki. Seseorang yang bekerja kualitas berusaha memberikan potensi terbaik dan karya terbaiknya untuk menghasilkan produk berupa barang dan jasa yang berkualitas.
                Dalam konsep pemasaran yang dikenal dengan marketing mix yaitu 4 P (Product, Price, Place dan Promotion) mengungkapkan kualitas dari sebuah produk menentukan kesuksesan pemasaran produk tersebut. 
                Untuk menghasilkan produk yang berkualitas diperlukan kerja yang berkualitas dari orang yang berkualitas. Oleh karena itu untuk menghasilkan kerja yang berkualitas seseorang harus mau terus meningkatkan kualitas dirinya dengan terus meneru belajar dan mengasah potensi dirinya. Belajar itu bisa dilakukan dengan membaca, mengikuti pelatihan dan mendapatkan bimbingan dari yang ahli dibidang tersebut. Tapi konsep terpenting dari belajar adalah belajar secara mandiri atau mendidik diri sendiri dengan atau tanpa pengaruh orang lain. Orang yang memiliki kemampuan belajar mandiri, memiliki minat dan keinginan yang tinggi untuk belajar. Semua itu bersumber dari motivasi intrinsic atau motivasi internal yang besar dari dalam dirinya.
Kerja Integritas
                 Kerja integritas adalah kerja yang dilakukan dengan penuh dedikasi, disipin, jujur, amanah dan bertanggung jawab. Orang yang bekerja integritas adalah orang yang memiliki integritas kepribadian, yaitu yang singkron dan konsisten antara perkataan dan perbuatannya.
                Sikap integritas ini sangat penting dalam bekerja, karena tanpa ini semua pekerjaan akan gagal bahkan hancur dan merugikan. Tanpa kejujuran kita akan menyaksikan sebuah usaha bahkan sebuah Negara hancur akibat penipuan dan korupsi. Orang pintar yang tidak memiliki integritas kepribadian atau sifat kejujuran dan amanah, akan menjadi bahaya besar yang akan menghancurkan secara perlahan sebuah organisasi dan perusahaan.
                Oleh karena itu dalam proses rekrutmen maupun proses pengembangan SDM maka sebuah organisasi atau perusahaan harus mampu memilih orang yang memiliki integritas kerja, ataupun mampu membuat sistem dan budaya yang dapat menumbuhkan integritas kerja secara maksimal.
                Orang yang melakukan kerja integritas, cepat atau lambat akan berhasil dan sukses dalam pekerjaannya. Mereka layak untuk mendapatkan jabatan dan amanah yang lebih besar. Mereka menyadari sebuah posisi atau jabatan adalah amanah yang harus dipertangguhng jawabkan dunia dan akhirat, sehingga mareka bekerja dengan kejujuran dan bertanggung jawab. Walaupun orang lain tidak melihat, mereka tetap bekerja dengan dedikasi dan kejujuran, sehingga setiap pekerjaan mereka dapat selesai dengan baik.   
Kerja Selaras
                Kerja selaras adalah kerja yang dilakukan dengan kerjasama yang solid dan kompak dengan orang lain. Kerjasama tim adalah sebuah keniscayaan dalam sebuh organisasi dan perusahaan. Tanpa kerjasama yang selaras dan harmonis maka sebuah organisasi dan perusahaan akan mandeg dan terhambat pertumbuhannya.
                 Kerja selaras adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri, berdaptasi, saling memberi dan menerima dalam sebuah tim. Orang yang mampu bekerja selaras adalah orang yang memiliki kecerdasan emosional yaitu mengenali emosi orang lain dan mampu berempati kepada orang tersebut, sehingga dapat meraih kesuksesan dalam pergaulan.
                Setiap orang dalam sebuah organisasi dan perusahaan memiliki fungsi dan peran masing-masing, namun mereka ibaratkan bangunan yang saling menguatkan satu sama lainnya. Allah swt pun lebih menyukai sebuah amal dan pekerjaan yang dilakukan dengan kompak dan sinergis. Allah swt berfirman dalam Surat Ash Shaf : 4 “ sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berjuang dijalan-Nya seperti sebuah shaf (barisan) yang tersusun rapi. Tersusun rapi disini maksudnya bekerja dengan selaras dan kompak.
                Seseorang yang tidak memiliki keinginan dan kemampuan untuk kerja selaras biasanya bekerja dengan sebaliknya, yaitu kerja yang tidak harmonis danpenuh konflik. Sebuah tim yang identik dengan konflik, tanpa dibarengi kemampuan mengendalikan konflik, akan menjadi Tim yang disibukkan oleh permasalahan internal, sehingga persoalan-persoalan yang lebih krusial terkait kemajuan organisasi dan perusahaan mereka menjadi terabaikan. Akibat minimalnya, kinerja mereka menjadi menurun, bahkan saling menyalahkan dan menjatuhkan. Suasana bekerja seperti ini sangat tidak kondusif dan merugikan bagi pribadi maupun perusahaan.
                Penulis pernah melihat di sebuah Organisasi kepemudaan yang cukup besar, terjadi konflik kepemimpinan. Dimana sebagian orang dalam organisasi tersebut tidak suka dengan kepemimpinan Ketuanya karena suatu sebab tertentu, sehingga mereka melakukan upaya untuk menjatuhkan dan mengganti ketua tersebut tanpa melalui Musyawarah atau sidang Umum seperti biasanya. Akibatnya terjadilah konflik yang berkepanjangan dalam organisasi tersebut karena ada yang pro dan ada yang kontra. Akhirnya selama tahun kepengurusan itu, yang terjadi hanyalah upaya perebutan kekuasaan. Setelah priode kepengurusan tersebut itupun masalahnya juga belum selesai akibat terjadinya penurunan citra dan kinerja organisasi akibat konflik tersebut. Ini akibat kerja tidak selaras dan sinergis, dimana masing-masing individu lebih menonjolkan ego masing-masing menyatakan dirinya yang paling benar, sehingga mengabaikan orang lain.
Padahal untuk mewujudkan kerja selaras diperlukan win win solution, sebagaimana yang diungkapkan oleh Stephen R Covey dalam buku The 7 Habit of Hghly effective People bahwa untuk mewujudkan public victory atau kemenangan public kita harus berusaha untuk memahami terlebih dahulu baru minta dipahami. Kemudian berikutnya berusaha untuk mewujudkan sinergi dan win-win solution atau sama-sama menang. Bukan win lose solution, atau saya menang anda kalah.
                Kerja selaras adalah kerja yang berusaha saling menghargai dan menyokong dengan orang lain walaupun dalam suasana yang kompetitif namun positif. Ketika kita ingin maju dan berprestasi dalam kerjasama tim disebuah perusahaan, bukan dengan cara memadamkan lampu orang lain, tapi dengan membuat lampu kita menjadi lebih terang. Kalau hal ini dilakukan akan menghasilkan konflik bahkan perpecahan dalam organisasi atau perusahaan yang kita berada didalamnya. Sebagai contoh dalam sebuah perusahaan ada seseorang yang berusaha untuk menutupi kekurangannya tapi dengan mencari kekurangan orang lain.  Sehingga kerjanya setiap hari adalah mencari-cari kesalahan orang lain kemudian menceritakan kepada orang lain. Ketika orang yang diceritakan mengetahui, tentu dia merasa marah dan tersinggung, sehingga timbullah permusuhan dan kompetisi yang tidak sehat. Akibatnya suasana kerja dalam perusahaan itu tidak kondusif, penuh dengan sandiwara, namun dalam hati masing-masing ada  kemarahan dan kedengkian. Akibatnya kerja yang mereka lakukan tidak optimal dan efektif.
                Sebuah organisasi yang kebanyakan orang didalamnya adalah orang-orang negative yaitu orang yang berpikir dan bersikap negative, senang dengan konflik, ego pribadi yang tinggi, suka mengkritik dan mencari kesalahan orang lain dan lupa dengan kesalahannya, tidak jujur, dan tidak bertanggung jawab akan menghasilkan sebuah organisasi dan perusahaan yang negative pula, yang lama kelamaan bisa menyebabkan perusahaan itu mundur, dan rugi. Jika tidak segera diatasi maka perusahaan dan organisasi itu bisa hancur dan gulung tikar. Inilah akibat kerja tidak selaras.
                Bagaimana cara mewujudkan kerja selaras ini? Pertama, setiap orang harus disadarkan bahwa tidak mungkin mereka dapat bekerja sendirian tanpa orang lain. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain. Namun mareka harus menyadari juga bahwa setiap orang memiliki pikiran dan sikap yang tidak sama. Maka tugas kita adalah menjembatani dan menata perbedaan itu sehingga menghasilkan keindahan. Seperti pelangi, terlihat indah karena warnanya berbeda-beda. Pepatah Minang juga mengatakan, bersilang kayu didalam tungku, maka api akan hidup. artinya kayu yang disusun bersilangan atau berbeda yang menyebabkan api dalam tungku itu akan hidup. Perbedaan bukanlah masalah atau kemunduran, masalahnya adalah ketidak mampuan kita mengelola perbedaan dan mewujudkan kerja selaras.
                Kedua, jadilah orang yang berusaha untuk menghargai pendapat, memberi semangat dan mendukung orang lain. Jangan menjadi orang yang iri, dengki dan sakit hati ketika melihat orang lain maju dan lebih baik dari kita. jangan pula menjadi orang yang suka memadamkan semangat orang lain. Jadilah orang yang senang dengan kesenangan orang lain, dan sedih dengan kesedihan orang lain, jangan sebaliknya sedih dengan kesenangan orang lain dan senang dengan kesedihan orang lain, inilah manusia yang dihatinya penuh kedengkian yang mengakibatkan dia dibenci dan tidak disukai orang lain, karena dia juga membenci dan tidak menyukai orang lain.
                Ketiga, ketika menemukan perbedaan dan silang pendapat, maka berusahalah untuk memahami orang lain terlebih dahulu baru kita minta dipahami. Kemudian berusahalah untuk mencari solusi yang sama-sama menguntungkan kedua belah pihak. Berusaha juga untuk melakukan komunikasi asertif, bukan komunikasi pasif apalagi agresif. Komunikasi asertif maksudnya kita menyampaikan yang kita sukai atau tidak kita sukai tanpa menyinggung perasaan, menyalahkan atau menyerang orang lain. Misalnya kita berkata begini “ Saya menghargai pendapat saudara, mungkin pendapat saudara ada benarnya, tapi kalau boleh saya berpendapat mungkin ini lebih tepat untuk saat ini”. Ketika komunikasi asertif seperti ini kita ungkapkan maka orang yang berbeda pendapat dengan kita tidak akan marah dan merasa tersinggung, bahkan berdasarkan pengalaman saya, mereka akan menerima pendapat kita. Tapi jika kita melakukan komunikasi agresif misalnya dengan mengatakan “ saya tidak setuju dengan pendapat saudara!, pendapat saudara salah!. Yang benar itu adalah ini!”. Maka kita dapat memastikan bahwa orang lain pasti akan bertahan bahkan menyerang kita pula dengan menyalahkan pendapat kita. Akibatnya terjadilah konflik karena ketidakmampuan mewujudkan kerja yang selaras yang diawali dengan komunikasi yang selaras.
                Keempat, hilangkan dari diri kita sifat buruk sangka dan mencari-cari kesalahan orang lain, termasuk menggunjing atau menceritakan aib serta kesalahan orang lain. Lebih baik kita sibuk memperbaiki kesalahan dan kekurangan kita. kalau kita menemukan kesalahan orang lain, maka sebaiknya kita menyampaikan secara langsung kepada orang tersebut dengan maksud menasehati dan memberi masukan. Tentu saja dengan cara yang baik dan menunggu momen yang tepat untuk itu, karena jika tidak dapat menyebabkan justru masukan kita membuat orang tersebut merasa marah dan tersinggung karenanya.
                Allah swt juga melarang kita untuk menjadi orang yang berburuk sangka dan mencari-cari kesalahan orang lain serta menggunjingkannya. Sebagaimana firman Allah swt dalam Surat Al Hujurat : 12 sebagai berikut “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang”.
Kerja Tuntas
                 Kerja tuntas adalah kerja yang dilakukan sampai selesai sesuai dengan tugas dan fungsi kita. Dalam berwirausaha kerja tuntas adalah kerja yang tidak separo hati, tapi bekerja dengan sepenuh hati dan sepenuh kemampuan kita.
                Kerja tuntas berarti kita bekerja dan menyelesaikan tantangan kerja yang kita miliki sampai ke akar-akarnya. Orang yang bekerja tuntas tidak suka bekerja dengan menunda-nunda apalagi melalaikan pekerjaannya.
                Kerja tuntas ini perlu dilakukan dengan konsep manajemen yang baik. Konsep manajemen memiliki rumus POACE. P yaitu Planning atau perencanaan, artinya kerja tuntas harus dimulai dengan perencanaan yang komprehensif dan tuntas pula. Ungkapan manajemen mengatakan : siapa yang berhasil merencanakan maka dia merencanakan keberhasilan, dan siapa yang gagal merencanakan, maka dia merencanakan kegagalan.
                O yang kedua adalah Organizing atau pengorganisasian. Setelah perencanaan maka kita perlu melakukan pengorganisasian atau pembagian tugas sesuai dengan kemampuan kita masing-masing. Konsepnya adalah berikan amanah kepada yang berhak menerimanya kata Nabi Muhammad Saw. Atau dalam istilah manajemen The Right Man on The Right Place.
                A yang ketiga adalah Actuating atau pelaksanaan. Sebuah perencanaan tidak akan terlihat keunggulannya ketika tidak dilaksanakan. Tanpa pelaksanaan kerja kita tidak akan tuntas. Perencanaan hanya akan menjadi macan kertas. Oleh karena itu perencanaan harus dikerjakan dengan tahapan dan prosedur yang benar. Perencanaan harus di eksekusi oleh orang yang tepat dan kapabel, serta memiliki kemampuan teknis yang memadai.
                C yang keempat adalah controlling atau pengawasan dan supervise. Pengawasan dan supervise ini sangat penting dilakukan agar perencanaan yang kita buat dapat selaras dengan pelaksanaan. Kadang dalam pelaksanaan terjadi penyimpangan atau bahkan kadang perencanaan yang dibuat sulit untuk diterapkan dllapangan karena terlalui idealis atau terlalu rumit, sehingga perlu fleksibilitas, disini perlu pengawasan supaya kebijakan strategis dapat diambil ketika dilapangan yang tidak mengakibatkan tertundanya atau terlambatnya eksekusi. Pengawasan juga penting dilakukan agar kita dapat memastikan kita berjalan menuju tujuan yang benar dan kita inginkan, tidak keluar dari jalur yang sudah ditentukan.
                E yang kelima adalah evaluating atau evaluasi. Evaluasi ini sangat penting untuk kita lakukan dalam rangka mengetahui dimana letak kekurangan, kelemahan atau kendala yang kita hadapi di lapangan. Tanpa evaluasi kita tidak akan bisa melakukan perubahan dan perbaikan kedepan. Akibatnya kita akan mandeg. Sebuah organisasi yang maju adala yang mau membuka diri terhadap perbaikan dan perubahan. Perubahan adalah suatu kepastian. Siapa yang tidak mau berubah akan tertinggal dan mati. Penulis pernah melihat sebuah media massa local yang sudah sangat lama berdiri dan paling senior akhirnya hampir mati, karena tidak mau melakukan perubahan pada tampilan dan manajemennya. Padahal media massa lain yang sekarang lebih unggul dalam oplah dan iklannya baru muncul belakangan dan masih sangat muda dibandingkan usia media massa senior tersebut. Namun media massa yang baru berdiri tersebut tampil dengan lebih menarik, variatif dan halaman full colour. Sementara media massa lama tersebut, tetap bertahan dengan kelamaannya. Untung saja disaat hampir mati, ada pengusaha yang bersedia melakukan take over dan mengambil alih pengelolaannya, sehingga terjadilah perubahan manajemen dan perubahan tampilan media massa tersebut. Sekarang media itu sudah mulai eksis kembali dan menanjak naik. Ini akibat kemauan melakukan evaluasi diri dan perubahan. Jika tidak kita akan tertinggal dan gagal total.
                Setelah melakukan kelima fungsi manajemen ini dengan baik maka kita sudah menerapkan konsep kerja tuntas. Semoga kita dapat meraih keberhasilan dalam bisnis, organisasi dan perusahaan yang kita kelola dengan 9 Etos kerja Sukses ini. Salam Sukses Sejati.

Tidak ada komentar:

CONSISTENT TO SUCCESS

CONSISTENT TO SUCCESS