Total Tayangan Halaman

Minggu, 22 Maret 2009

SUKSES : MENGALAHKAN DIRI SENDIRI
Oleh Boy Hadi Kurniawan
Untuk meraih kesuksesan, pastilah ada rintangan dan tantangan yang akan menghadang kita. Rintangan dan tantangan itu bisa bersifat ekternal, yaitu tantangan dari luar diri kita sendiri, seperti ada orang yang berusaha menghalangi langkah kita, ada gangguan yang muncul dari keluarga kita, komentar-komentar negative yang muncul dari orang-orang yang kita kenal ketika kita berusaha untuk mencapai tujuan yang kita inginkan. Rintangan itu juga ada yang bersifat internal, yaitu rintangan yang muncul dari diri kita sendiri, seperti kebiasaan-kebiasaan jelek, pikiran negative, sifat malas, tidak sabar menghadapi ujian, ingin cepat sukses tapi enggan melalui prosesnya, yang bermuara pada pikiran, sikap dan perbuatan kita sehari-hari. Rintangan yang bersifat internal inilah ternyata yang paling berbahaya. Dia tidak terlihat keluar tapi dia ada dalam diri kita sendiri. Kadangkala kita sendiri tidak sadar, bahwa yang ada pada diri kita itulah sebenarnya penghambat utama menuju kesuksesan kita.

Makanya nabi Muhammad saw pernah mengatakan ketika beliau dan shahabat-shahabatnya selesai melaksanakan sebuah perang yang paling berat dan melelahkan yaitu perang badar, maka Rasulullah mengatakan bahwa kita telah melewati suatu perang yang berat, tapi ada perang yang lebih berat lagi yaitu perang melawan hawa nafsu. Memang kalau kita mau jujur pada diri sendiri, dan melihat dari kenyataan disekitaar kita, banyak orang yang tidak sukses dan gagal mencapai suksesnya karena ketidak mampuannya mengendalikan hawa nafsunya sendiri. Hawa nafsu yang cendrung mengajak manusia untuk berbuat penyimpangan, maupun mengajak manusia untuk cendrung bersenang-senang saja. Padahal jalan menuju sukses pastilah menempuh rintangan. Semakin besar rintangan yang kita lalui, biasanya semakin besar pula tingkat kesuksesan kita. Sebagai contoh kalau kita menginginkan punya uang 1 juta, maka rintangannya pasti tidak akan sama dengan berusaha mendapatkan uang sebesar 1 milyar. Pastilah rintangan untuk memperoleh uang 1 milyar lebih besar lagi. Kemudian kita bisa melihat dan belajar dari orang-orang gagal di sekeliling kita, kebanyakan dari mereka adalah orang yang gagal mengalahkan dirinya sendiri, mengalahkan hawa nafsunya, mengalahkan egonya, mengalahkan kebiasaan buruknya, mengalahkan sifat malas, sifat sombong, sifat menyerah yang muncul dari dirinya sendiri.
Ketika kebiasaan, sifat dan prilaku negative itu sering kita lakukan, sehingga kemudian dia menjadi kebiasaan, maka akan semakin sulit kita untuk merubah dan mengalahkannya, karena dia sudah mengakar pada pikiran dan perasaan, sehingga diawal ketika kita tidak melakukan kebiasaan itu seakan ada yang tidak nikmat dan tidak enak pada diri kita. Namun jika kita berhasil untuk melawannya, dengan kesungguhan, mungkin diawal akan terasa sakit, akan tetapi tingkat ketergantungan pada kebiasaan buruk itu akan semakin berkurang. Logikanya diri kita ini seperti sebuah bejana, yang berisi 2 jenis air yaitu air putih dan air hitam. Air putih menggambarkan sifat positif, sedangkan air hitam menggambarkan sifat negative. Air hitam, akan semakin berkurang, atau bergeser dominasinya jika kita selalu menambhakan air putih, kepada bejana itu, dan berusaha untuk mengeluarkan air hitam yang ada didalamnya. Sampai suatu ketika air putih akan menjadi dominan, bahkan air hitamnya bisa hilang sama sekali.
Akan tetapi perjuangan untuk menaklukan diri sendiri tentu tidak segampang itu. Pastilah akan ada kesulitan-kesulitan yang akan kita hadapi, karena kita melawan diri sendiri, melawan kebiasaan yang mungkin sudah lama kita lakukan. Lalu, bagaimana caranya? Yang pertama sekali kita lakukan kita harus menyadari bahwa ada permasalahan dengan kebiasaan, pikiran dan sikap kita. Kita harus mau jujur dan mengakui kesalahan kita sendiri. Karena ini sangat penting, bagaimana kita akan bisa mengalahkannya kalau kita sendiri tidak merasa bahwa kebiasaan, dan sikap jelek itu adalah musuh kita yang harus kita lawan. Kedua kita harus berusaha untuk membenci sikap dan kebiasaan jelek itu, tap bukan membenci diri kita, yang kita benci adalah sikap dan kebiasaan jelek itu. Kita bayangkan sikap dan kebiasaan itu akan dapat merusak dan menghancurkan cita-cita kita untuk meraih sukses. bayangkan akibat-akibat jelek apa saja yang akan muncul pad diri kita dan masa depan kita, ketika melakukan kebiasaan dan sifat itu. Ketiga, kita bertekad, dan berjanji pada diri sendiri untuk membuang sifat dan kebiasaan negative itu dari dari kita. Katakan pada diri sendiri, bahwa saya berjanji untuk menghilangkan sifat ini dan ini. Bayangkan dan ucapkan hal itu setiap hari. Keempat, kita membiasakan diri untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan positif, mengisi pikiran dengan ilmu dan informasi positif serta melakukan tindakan-tindakan positif dalam rangka membangun kebiasaan dan sifat yang baru sebagai pengganti kebiasaan dan sifat yang lama. Jika kita berhasil melakukannya, dan mengalahkan diri sendiri, maka tunggulah cepat atau lambat kegagalan akan kita kalahkan dan kita akan menjadi pemenang dalam hidup ini. Selamat berjuang mengalahkan diri sendiri.


Tidak ada komentar:

CONSISTENT TO SUCCESS

CONSISTENT TO SUCCESS