Total Tayangan Halaman

Sabtu, 29 November 2008

MEMBUKA MATA

Oleh Boy Hadi Kurniawan

Banyak hal dalam hidup ini yang berada diluar jangkauan kita. Ilmu pengetahuan dan tekhnologi berkembang dengan cepat tanpa memberi kesempatan kita untuk mengikutinya. Kita memang tidak bisa menjadi tahu segalanya. Karena kita adalah manusia yang penuh dengan kelemahan dan keterbatasan. Namun apakah akan kita biarkan diri kita terus tertinggal?. Tentu saja tidak!. Karena kalau “iya” kita akan menjadi gagap melihat dunia dengan serba ketidak tahuan. Apalagi saat ini dunia begitu kejam dengan manusianya. Yang mau saja menindas siapa saja yang lemah dan berpotensi untuk ditindas.

Oleh karena itu ada satu cara yang patut dipertimbangkan untuk mengatasi itu. Adalah dengan ’membuka mata’. Membuka mata berarti kemauan untuk melihat dunia dan segala isinya. Mengambil manfaat darinya. Bukankah dalam Al Qur’an kita disuruh untuk memikirkan tentang segala yang ada dialam semesta ini untuk membuat kita semakin paham akan hakikat dan menjadi orang yang berpengetahuan. Derajat orang yang berilmu tentu akan lebih tinggi. Dengan ilmu orang bisa membangun sekaligus merusak. Ibarat pisau dia akan baik kalau pemakainya adalah orang yang juga baik. Sekarang yang dibutuhkan adalah orang yang baik, karena sudah banyaknya orang yang jahat. Oleh karena itu marilah membuka mata terhadap kebenaran.

Membuka mata juga berarti kemauan kita untuk terus membaca dan membaca. Sudah berapa banyak buku yang kita tamatkan?. Terserah buku apa saja asalkan bukan buku porno dan bukan buku yang mengajar manusia untuk membuang moralitas, kebenaran dan mendustai nurani. Manakah yang lebih banyak waktu kita yang dihabiskan untuk bermain, ngobrol ngalur ngidul, tidur, jalan-jalan yag tidak jelas ujung pangkalnya dan seabreg kegiatan lain yang hanya memberikan kesenangan semu. Bukannya itu tidak boleh, tapi porsinya dan kadarnya harus seimbang. Dahulukan apa yang semestinya didahulukan. Bukankah waktu itu sangat berharga. Bukankah setiap waktu yang tidak dimanfaat dengan baik bisa berujung penyesalan.

Banyak hal yang kita bisa dapatkan dari membaca. Buku bisa menjadi teman yang baik kalau kita mau mencintainya. Surat yang pertama turun adalah “Iqra’(bacalah). Kita semua menyadari manfaat semua itu. Tinggal bagi kita untuk merealisasikannya. Memang tidak mudah untuk memulai dan bertahan dalam membaca. Tapi apakah akan kita biarkan diri kita terbelenggu dalam ketidak berdayaan kita untuk melawan sifat malas. Masih banyak kesempatan untuk memperbaiki diri sebelum terlambat. Dan Insya Allah lambat laun, jika tekun kita akan merasakan manfaatnya. Mari kita coba??

Tidak ada komentar:

CONSISTENT TO SUCCESS

CONSISTENT TO SUCCESS